Perancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Rincian kasus Covid-10 di Rusia:
5. Rusia
Rusia berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak. Data terakhir, berikut rincian kasus Covid-19 di Rusia:
Baca juga: Masuk Kelompok Rentan, Penyandang Disabilitas Berhak Divaksin Covid-19
Pandemi Covid-19 semakin cepat sehingga akses yang adil terhadap distribusi vaksin dan tindakan pencegahan yang efektif sangat penting untuk membantu membalikkan keadaan.
Selama seminggu terakhir, lebih dari 1,4 juta orang terinfeksi Covid-19 di Amerika dan lebih dari 36.000 orang meninggal dunia akibat komplikasi penyakit corona.
Artinya, satu dari empat kematian akibat virus corona yang dilaporkan di seluruh dunia pada pekan lalu terjadi di Amerika.
“Wilayah kami masih di bawah cengkeraman pandemi. Beberapa negara di Amerika Selatan, pandemi dalam empat bulan pertama tahun ini lebih buruk daripada yang dihadapi pada tahun 2020,” ujar Kepala Organisasi Kesehatan Pan American (PAHO) seperti dikutip dari CNA, Kamis (29/4/2021).
“Ini menunjukkan bahwa kita hanya akan mengatasi pandemi ini dengan kombinasi akses vaksin yang cepat dan merata, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif. Pandemi ini tidak hanya belum berakhir, tapi juga semakin cepat,” lanjut dia.
Baca juga: Joe Biden Larang WNA dari 30 Negara Masuk Amerika Serikat, Ini Daftarnya
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pada Rabu (28/4/2021), Amerika Serikat telah memberikan 234.639.414 dosis vaksin corona dan mendistribusikan 301.857.885 dosis.
CDC menyebutkan, sebanyak 142.692.987 orang telah menerima setidaknya satu dosis, sedangkan 98.044.421 orang sudah mendapatkan vaksinasi penuh.
Melansir CNA, perhitungan CDC ini mencakup dua dosis vaksin dari Moderna dan Pfizer/BioNTech, serta vaksin sekali suntik Johnson & Johnson.
Adapun sebanyak 7.792.814 dosis vaksin telah diberikan di fasilitas perawatan jangka panjang.
Turki telah menandatangani kesepakatan untuk 50 juta dosis vaksin Sputnik V Covid-19 Rusia yang akan mulai tiba bulan depan.
Sejauh ini, Turki telah menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh China Sinovac Biotech Ltd dan Pfizer serta BioNTech.
Telah dilakukan inokulasi kepada 22 juta orang, dengan 13,55 juta orang sudah menerima dosis pertama.
Pada Senin lalu, Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) menyebutkan, sebuah perusahaan farmasi Turki juga akan memproduksi vaksin SputnikV di pabriknya.
Mulai Juni mendatang, Turki memutuskan untuk memberikan dua dosis vaksin BioNTech dengan interval enam hingga delapan minggu.
Diwartakan CNA, lima orang di Turki telah didiagnosis terpapar varian Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di India.
Seluruhnya saat ini tengah menjalani isolasi dan terus dipantau.
Baca juga: Terpapar Corona Setelah Terima Vaksin Pertama, Bagaimana Dosis Kedua?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.