Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Konsumsi, Cermati Ciri Daging Ayam yang Sudah Tak Layak Makan

Kompas.com - 26/04/2021, 16:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Hati-hati jika ingin mengonsumsi daging ayam segar dan daging ayam olahan yang lama tersimpan di dalam kulkas. Bisa jadi, daging tersebut sudah tak lagi layak dikonsumsi.

Di bulan puasa seperti sekarang ini, wajar jika lemari pendingin penuh dengan bahan mentah dan sajian matang sisa hari sebelumnya. 

Lemari pendingin biasanya bisa mengawetkan makanan selama paling tidak beberapa hari lamanya.

Namun jika kondisi bahan makanan sudah tak begitu segar sebelum disimpan, maka masa simpan di lemari pendingin ini tak bisa lama.

Bahan makanan yang mengandung protein hewani seperti daging-dagingan, adalah bahan makanan yang gampang membusuk jika tak disimpan dan diolah dengan cara yang benar.

Daging ayam misalnya, bisa mengalami perubahan tekstur dan aroma meski sudah diawetkan di dalam freezer.

Makanan yang sudah berubah tekstur ini, tentu saja sangat membahayakan tubuh. Bisa saja beberapa bakteri sudah mencemari serat-serat dagingnya dan mengancam kesehatan saluran cerna kita.

Baca juga: 5 Cara Menyimpan Daging di Dalam Kulkas dengan Benar

Cara mencermati kesegaran daging ayam mentah

Melansir dari laman Healthline, sebelum Anda akan mengolah daging ayam mentah, sebaiknya cermati dulu kondisi daging yang ada.

Ilustrasi daging ayam organik. SHUTTERSTOCK/NATALI_PLOSKAYA Ilustrasi daging ayam organik.

Ciri daging segar dan sehat adalah memiliki warna pink merona dengan beberapa selaput lemak berwarna keputihan. Daging ayam juga bertekstur empuk dengan permukaan berkilat.

Jadi ketika daging berwarna gelap kehijauan atau abu-abu dengan lapisan lemak berwarna kekuningan, segera singkirkan daging karena itu adalah salah satu tanda daging tak layak makan, sudah di ambang pembusukan.

Jika perubahan warna hanya terjadi di area-area tertentu saja, Anda tak bisa membuang area tersebut dan tetap memasak sisanya.

Karena perubahan warna di beberapa bagian adalah pertanda bahwa keseluruhan daging ayam sudah tak layak konsumsi.

Ciri daging tak segar lainnya adalah adanya aroma yang lebih menyengat. Bisa aroma amis, atau aroma seperti belerang. Juga permukaan daging ayam yang tak lagi lembut, nanun licin karena adanya lendir.

Baca juga: Apakah Daging Ayam Perlu Dicuci?

Cara mencermati kesegaran daging ayam olahan

Terkadang karena tak bisa habis sekali makan, Anda akan menyimpan sisa sajian daging ayam ke lemari pendingin.

Ilustrasi daging ayam.pixabay.com/RitaE Ilustrasi daging ayam.

Ketika akan memanaskannya kembali untuk dikonsumsi, cermati dulu kondisi dari potongan daging ayam yang ada.

Daging ayam olahan yang sehat akan berwarna putih bersih, baik itu diolah dengan cara digoreng atau direbus.

Ketika Anda melihat perubahan warna pada daging ayam selama disimpan di lemari pendingin, segera buang sajian yang ada. Karena bisa jadi sudah terkontaminasi bakteri.

Begitu juga jika daging ayam olahan memiliki perubahan tekstur seperti lebih empuk dengan permukaan yang licin, berarti daging sudah saatnya dibuang karena tak aman dimakan.

Olahan daging ayam sebaiknya disimpan di lemari pendingin selepas tak lagi dikonsumsi. Jangan biarkan sajian daging ayam terlalu lama berada di suhu ruang, karena rawan terkena bakteri dan radikal bebas.

Usia simpan sajian daging ayam sendiri sebaiknya tak lebih dari 3 hari. Di atas itu, sajian biasanya akan berubah tekstur dan citarasa. 

Baca juga: Cara Potong Daging Ayam untuk Sate, Biar Lebih Juicy

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com