Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terbaru Pencarian KRI Nanggala-402, dari Temuan Benda hingga Keretakan Kapal

Kompas.com - 24/04/2021, 20:51 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali sejak Rabu (21/4/2021) mulai membuahkan sejumlah hasil.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (24/4/2021) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, tim pencari telah menemukan sejumlah benda yang diyakini berasal dari kapal selam tersebut.

"Telah ditemukan beberapa kepingan dan barang-barang yang berada di sekitar lokasi terakhir kapal selam itu terlihat saat menyelam itu yang diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di bagian kapal selam," kata Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021) sore.

Hingga kini, pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih terus dilakukan.

Berikut sejumlah fakta terkini yang berhasil dihimpun dari proses pencarian tersebut:

Baca juga: 72 Jam Lebih KRI Nanggala-402 Hilang, Ini Kemungkinannya Kata Pengamat

1. Temuan sejumlah benda

Yudo mengatakan, tim pencarian telah berhasil menemukan dan mengidentifikasi sejumlah benda yang diyakini berasal dari kapal selam KRI Nanggala-402.

Sejumlah benda itu di antaranya pelurus tabung torpedo, pembungkus atau pipa pendingin bertuliskan Korea, dan botol berwarna oranye yang berguna untuk pelumasan naik turunnya periskop kapal selam.

Ditemukan pula barang-barang lain, seperti alas peralatan shalat para ABK KRI Nanggala-402, sponge penahan panas, dan juga tumpahan solar.

"Barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum. Dan di sekitar radius 10 mil, tidak ada kapal lain yang melintas. Kemudian para ahli yang dalam ini mantan ABK KRI Nanggala dan juga komunitas kapal selam diyakini bahwa ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala," kata Yudo.

Baca juga: Kilas Balik KRI Nanggala-402 hingga Dinyatakan Tenggelam...

2. Masuk fase tenggelam

Yudo mengatakan, saat ini pihaknya menaikkan status KRI Nanggala-402 dari submiss (hilang) menjadi subsunk.

Hal tersebut berdasarkan sejumlah bukti otentik yang ditemukan tim pencarian di lapangan.

"Dengan adanya bukti-bukti otentik yang kini diyakini milik KRI Nanggala, pada saat ini kita isyaratakan untuk (naik) dari submiss kita tingkitkan menuju fase subsunk," kata Yudo.

Baca juga: Kiprah Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak

3. Evakuasi medis disiapkan

Dengan peningkatan status menjadi subsunk, pihak TNI AL akan menyiapkan evakuasi medis terhadap ABK KRI Nanggala-402 yang kemungkinan masih selamat.

"Pada fase subsunk nanti akan kita siapkan untuk evakuasi medis terhadp ABK yang kemungkinan masih selamat. Kita evakuasi baik nanti ke Surabaya atau nanti ke Banyuwangi nanti akan kita lanjutkan ke proses berikutnya," kata Yudo.

4. Oksigen bisa bertahan hingga lima hari

Yudo memperkirakan, kapal selam KRI Nanggala-402 memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan hingga lima hari jika tidak dalam kondisi blackout.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com