Masjid ini dibuat dari bahan-bahan dari seluruh negeri, yaitu marmer dari Agadir, kayu cedar dari Atlas Tengah, dan granit dari Tafraoute.
Batu dan kayunya diukir dengan tangan. Lantai dan tatahan marmernya rumit. Langit-langit kayu cedar berlapis emas. Zellige (ubin mosaik geometris) sangat indah.
Gerbangnya terbuat dari kuningan dan titanium.
Air mancur wudhu di ruang bawah tanah, yang berbentuk seperti bunga teratai besar, diukir dari marmer lokal.
Semua itu menjadikan masjid yang juga landmark kota itu karya seni Maroko terbaik.
Baca juga: Saat Kompleks Masjid Al-Aqsha Tertutup Salju Termasuk Dome of the Rock...
Masjid Agung Hassan II itu menjadi salah satu masjid di Maroko yang terbuka untuk umum.
Jemaah yang dapat ditampung di Masjid Agung Hassan II sebanyak 105.000 jemaah.
Sebanyak 25.000 diantaranya di bagian dalam dan sisanya di halaman luar.
Karena letak masjid yang sebagian berada di atas air, jemaah yang berdoa di sana bisa merasakan angin sepoi-sepoi.
Untuk melihat interiornya, pengunjung harus 'berpakaian sopan dan hormat' (lutut dan lengan atas tertutup).
Tur di masjid tersebut berlangsung sekitar 45 menit dan disajikan dalam bahasa Prancis, Inggris, Jerman, serta Spanyol.
Baca juga: Situs Arkeologi Masjid Tertua di Dunia Ditemukan di Tiberia, Israel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.