Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersisa 5 Daerah Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Mana Saja?

Kompas.com - 31/03/2021, 20:36 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Penanganan Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir diklaim menunjukkan hasil yang positif.

Bahkan Presiden Jokowi mengungkapkan rasa syukurnya karena kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan.

"Kita alhamdulillah, di Januari kita pernah berada di angka 13.000 kasus harian, 14.000, bahkan pernah 15.000. Sekarang kita sudah turun dan berada di angka 5.000, 6.000, dan akan terus kita turunkan," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com (26/3/2021).

Baca juga: Jokowi Klaim Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun, Benarkah Demikian?

Selain kurva kasus harian dan angka positifity rate yang diklaim menurun, wilayah yang memiliki risiko penularan tinggi atau zona merah disebutkan juga turut menyusut.

Untuk diketahui, Satgas Covid-19 mengklasifikasikan tingkat risiko penularan Covid-19 ke dalam 4 zona.

Zona merah untuk wilayah dengan tingkat penularan tinggi, oranye untuk wilayah dengan tingkat penularan sedang, kuning untuk wilayah dengan tingkat penularan rendah, dan hijau yang berarti untuk wilayah di mana tidak ada kasus baru atau tidak terdampak.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 untuk April 2021 Menipis, Berapa yang Sudah Menerima Vaksin?

Terdapat 15 indikator utama yang terdiri dari 11 indikator epidemiologi, 2 indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan 2 indikator pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Zonasi Risiko Covid-19 di tingkat Kabupaten/Kota terbaru, yang dikeluarkan Satgas Penanganan Covid-19 pada 28 Maret lalu, saat ini hanya tersisa 5 dari 314 wilayah kabupaten/kota di Indonesia yang masih menyandang status zona merah.

Kelima kabupaten/kota zona merah atau risiko penularan Covid-19 tinggi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kabupaten Buleleng, Bali
2. Kabupaten Tabanan, Bali
3. Kota Denpasar, Bali
4. Kota Kupang, NTT
5. Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah

Jika melihat data daerah itu, sebagian besar ada di Pulau Bali.

Baca juga: Virus Corona, Turis China dan Pariwisata Bali...

Pulau Jawa yang biasanya menjadi penyumbang terbesar kasus positif Covid-19 nasional justru sudah tidak memiliki wilayah dengan zona merah.

Data hari ini, Rabu (31/3/2021), kasus baru yang datang dari 6 provinsi di Jawa dalam 24 jam terakhir sebanyak 3.960 kasus.

Sementara di Bali, kasus baru hanya ada di angka 200 kasus.

Hal itu dikarenakan pengelompokan zonasi ini tidak semata didasarkan pada angka kasus yang terjadi di sana.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Sementara itu, mayoritas kabupaten/kota di Indonesia saat ini ada di zona oranye. Jumlahnya sebanyak 301 kabupaten/kota.

Sebanyak 201 kabupaten/kota zona kuning dan sisanya 7 kabupaten/kota lainnya adalah zona hijau atau aman, yakni: Kabupaten Nias Utara, Nias Selatan, dan Nias Barat di Sumatera Utara.

Kemudian Seram bagian Timur (Maluku), Pulau Taliabu (Maluku Utara), serta Dogiyai dan Membramo Raya di Papua.

Kendati demikian, paparan data di atas bukanlah yang terakhir, karena nantinya akan selalu di-update dalam waktu kurun tertentu.

Jumlah daerah dengan zona merah, oranye, kuning, dan hijau pun bisa bertambah atau berkurang, tergantung kondisi pandemi dan penanganannya di lapangan.

Baca juga: Masih PJJ, Kapan KBM Tatap Muka di Sekolah Bisa Dilangsungkan?

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Data Vaksinasi COVID-19 (Update per 30 Maret 2021)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com