Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta soal Bandara Kertajati yang Akan Dijadikan Bengkel Pesawat

Kompas.com - 31/03/2021, 17:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati diusulkan Presiden Joko Widodo untuk menjadi lokasi bengkel pesawat atau Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).

Menjadi lokasi MRO tidak lantas menghilangkan pelayanan penerbangan kargo dan komersil yang ada di bandara ini.

Hal ini sebagaimana disampaikan dalam Rapat Terbatas di Istana Negara, Senin (29/3/2021) yang juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca juga: Menilik NYIA, Bandara Pertama yang Diklaim Tahan Gempa dan Tsunami

Dikutip dari Kompas.com (30/3/2021), usulan ini disampaikan untuk mengoptimalkan bandara yang selama ini cenderung sepi peminat, khususnya untuk penerbangan komersil.

Berikut ini sejumlah hal terkait dengan Bandara Kertajati:

1. Beroperasi mulai 25 Mei 2018

Setelah melalui proses pembahasan dan pembangunan yang cukup panjang, Bandara Kertajati akhirnya rampung dan resmi beroperasi mulai 25 Mei 2018.

Peresmian ini ditandai dengan dilakukannya pendaratan perdana atau historical landing.

Bandara ini lahir dari inisiasi tokoh lokal, dan menjadi satu-satunya bandar udara di Indonesia yang dikelola secara bersama-sama oleh BUMN (PT Angkasa Pura II) dan BUMD (PT BIJB milik Pemprov Jawa Barat).

Perencanaan pembangunan BIJB sudah ada sejak era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sempat mengusulkan nama Bandara Internasional Abdul Halim untuk BIJB, namun tidak disepakati.

Baca juga: Penantian 15 Tahun Bandara Kertajati...

2. Dikelola AP II

Selama 17 tahun, terhitung sejak 2018-2035, BIJB atau Bandara Kertajati ada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II (AP II) bersama.

Mengutip Kompas.com (22/1/2018), kerja sama yang dibangun antara BIJB dan AP II ini tidak hanya melingkupi pengelolaan bandara, namun juga transfer ilmu dari AP II kepada BIJB terkait pengelolaan kebandarudaraan.

Kerja sama ini diharapkan bisa membuat BIJB mampu mengelola bandara secara mandiri, saat kerjasama dengan AP II telah berakhir nanti.

Baca juga: Runway Bandara Kertajati Terbakar, Ini Sejarah Pembangunannya...

3. Berdiri di tas lahan 1.800 hektar

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (25/5/2018), Bandara Kertajati dibangun di atas lahan seluas 1.800 hektar yang ada di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, atau berlokasi 68 km dari Bandung.

Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 2.500 meter dengan lebar 60 meter dan bisa digunakan untuk pendaratan pesawat Airbus A330.

Kini, runway ini sudah diperpanjang menjadi 3.000 meter dan mampu didarati pesawat sipil terbesar di dunia seperti Airbus A380, Boeing B 747, dan B 777.

Di sana juga terdapat paralel taxi way dengan panjang 2.750 meter dan lebar 25 meter.

Selain itu, Bandara Kertajati mempunyai apron seluas 397.890 meter persegi yang dapat menampung 10 parking stand pesawat jet narrow body.

Baca juga: Berubah Mulai Besok, Ini Jadwal KA Bandara Soekarno-Hatta

4. Biaya pembangunan telan Rp 2,6 triliun

Untuk proses pembangunan bandara yang sempat diproyeksikan menjadi embarkasi haji ini menelan biaya hingga Rp 2,6 triliun.

Biaya itu dikeluarkan tidak hanya oleh pemerintah, namun juga ada pihak swasta yang turut digandeng.

Mengutip Kompas.com (17/4/2018), 70 persen dana itu diperoleh melalui ekuitas yang berasal dari Pemprov Jawa Barat, reksadana penyertaan terbatas (RDPT), dan dari AP II.

Sementara sisanya sebanyak 30 persen didapat PT BIJB melalui pinjaman dari perbankan syariah.

Jadi secara keseluruhan, bandara ini tidak hanya dibangun oleh Pemerintah Provinsi dan BUMD, namun ada lula pihak swasta dan BUMN yang digandeng di dalamnya.

Baca juga: 10 BUMN yang Miliki Bisnis Hotel, dari Pertamina hingga Krakatau Steel

(Sumber: Kompas.com/Reni Susanti, Akhdi Martin Pratama Putra, Mutia Fauzia | Editor: Aprillia Ika, Reni Susanti, Erlangga Djumena)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pilihan Transportasi ke Kertajati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com