KOMPAS.com - Kucing kini bisa hidup nyaman di dalam rumah. Bergelung di atas sofa, dengan stok makanan melimpah di dalam wadah pakan khusus.
Namun bertahun-tahun silam, jangankan membayangkan bisa tidur di atas sofa, untuk makan saja kucing harus bekerja keras berburu mangsa, bersaing dengan predator lain.
Jika merunut ke masa silam, belum ada bukti spesifik yang menentukan kapan dan bagaimana kucing masuk ke dalam pelukan manusia.
Dalam laman National Geographic, penelusuran akan masa lalu kucing ini membawa para peneliti ke perjalanan para pedagang dan kaum Viking. Di masa itulah diteliti soal awal mula hubungan kucing yang masih tergolong hewan liar dengan para petani.
Baca juga: Tips Jitu Menenangkan Kucing yang Marah
Eva Maria Geigl dari Institute Jacques Monod Paris, mempresentasikan penelitian soal penyebaran kucing berdasarkan sejarah.
Ia dan timnya mengambil DNA mitokondria dari 209 kucing domestik yang ditemukan di dalam 30 situs arkeologi Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
Dari situ ditemukan, bahwa keberadaan kucing dalam sejarah kehidupan manusia melalui jalur pertanian sudah dimulai sejak abad ke-18.
Penyebaran kucing sendiri terjadi dalam dua ledakan besar. Pertama, adalah ketika lahan pertanian pertama kali muncul di daerah timur Mediterania dan Turki. Di situlah tepatnya, nenek moyang kucing domestik pertama kali ditemukan.
Baca juga: Mana yang Lebih Terikat pada Pemiliknya, Kucing atau Anjing?
Di masa itu, kucing mulai diundang masuk dekat ke area pemukiman untuk membantu petani mengusir tikus yang merusak biji-bijian.
Ledakan penyebaran kedua, terjadi beberapa ribu tahun kemudian. Tepatnya antara abad ke-4 sebelum masehi dan abad ke-4 masehi.
Para ilmuwan menemukan jejak kucing yang memiliki keturunan mitokondria dari Mesir muncul di sekitar Bulgaria, Turki, dan sub-sahara Afrika.
Beda dengan di Mediterania dimana kucing membantu lahan pertanian, di Bulgaria kucing diundang masuk ke geladak kapal dan digunakan untuk membasmi hama tikus.
Temuan ini dikuatkan lagi dengan penemuan berikutnya. Yaitu adanya kucing dengan DNA mitokondria Mesir di sebuah situs viking Jerman Utara, di sekitar tahun 700 sebelum masehi.
Dalam penelitian lain tahun 2014, ditemukan fakta bahwa kucing domestik telah dikembangbiakkan di Mesir sekitar 6000 tahun yang lalu. Penelitian ini, menguatkan penelitian milik Geigl.
Baca juga: Rumput Gandum, Kegunaan dan Efek Samping untuk Manusia dan Kucing
Berbagai penelitian soal kucing terus dikembangkan. Temuan Geigl, didukung oleh temuan ilmuwan lain.