Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Wakil Presiden RI: Ma'ruf Amin (2019-2024)

Kompas.com - 28/03/2021, 08:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada masa jabatan 2019-2024.

Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) yang berlangsung pada April 2019, Jokowi dan Ma'ruf Amin memperoleh 85.607.362 suara atau sekitar 55,50 persen dari total perolehan suara.

Sosok baru dalam pemerintahan Indonesia yakni hadirnya Ma'ruf Amin.

Baca juga: Profil Wakil Presiden RI: Hamengku Buwono IX (1973-1978)

Profil Wakil Presiden Ma'ruf Amin

Dilansir dari situs resmi Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C) K.H. Ma'ruf Amin adalah wakil presiden ke-13 Republik Indonesia.

Setelah terpilih sebagai calon wakil presiden, Ma'ruf Amin dilantik sebagai wakil presiden pada 20 Oktober 2019.

Selain menjabat sebagai wakil presiden, Ma'ruf Amin aktif dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan sejak tahun 1964.

Dia juga memiliki pengalaman legislatif sejak tahun 1971 hingga 1999.

Berbagai posisi publik juga pernah dijabatnya, mulai dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ketua Majelis Ulama Indonesia, hingga anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari Litbang Kompas, berikut profil lengkap Ma'ruf Amin:

Baca juga: Profil Wakil Presiden RI: Try Sutrisno (1993-1998)

Nama lengkap: Ma'ruf Amin

Tempat, Tanggal Lahir: Kota Tangerang, Banten, 11 Maret 1943

Agama: Islam

Jabatan: Wakil Presiden RI (2019-2024)

Pendidikan

Ma'ruf Amin sempat mengenyam pendidikan dua jenis, yakni pendidikan umum dan pendidikan khusus.

Untuk pendidikan umum:

  • SR Kresek, Tangerang (1955)
  • Madrasah Ibtidaiyah Kresek, Tangerang (1955)
  • Madrasah Tsanawiyah Pesantren Tebuireng, Jombang (1958)
  • Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang (1961)
  • Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Chaldun, Bogor (1967)

Sedangkan, untuk pendidikan khusus:

  • Pesantren, Banten (1963)

Perjalanan Karier

Wakil Presiden RI, KH. Maruf Amin dalam seminar bertema Seizing The Moment For Inventing Muslim Civilization yang digelar guna membahas konsep ideal Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang tengah dibangun di Depok, Jawa Barat (26/11/2019).DOK. DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENAG Wakil Presiden RI, KH. Maruf Amin dalam seminar bertema Seizing The Moment For Inventing Muslim Civilization yang digelar guna membahas konsep ideal Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang tengah dibangun di Depok, Jawa Barat (26/11/2019).

Dalam perjalanan karier, Ma'ruf Amin sempat mendapatkan posisi pada pemerintahan maupun di legislatif.

Pekerjaan:

  • Guru Sekolah-sekolah di Jakarta Utara (1964-1970)
  • Pendakwah (1964)
  • Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama (Unnu), Jakarta (1968)
  • Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad (1976)

Pemerintahan:

  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (kehidupan beragama) (2007)
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010-2014). 

Baca juga: Profil Wakil Presiden RI: Boediono (2009-2014)

Legislatif:

  • DPRD Provinsi dari Utusan Golongan (1971-1973)

Keterlibatan dalam Organisasi sebagai Ketua Fraksi DPRD I dari Fraksi Utusan Golongan

  • DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1973-1977)

Keterlibatan dalam Organisasi sebagai Ketua Fraksi DPRD I dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

  • DPRD Provinsi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1977-1982)

Keterlibatan dalam Organisasi sebagai Pimpinan Komisi A dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

  • MPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1997-1999)

Keterlibatan dalam Organisasi sebagai Anggota MPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)

  • DPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999-2004)

Keterlibatan dalam Organisasi sebagai Ketua Komisi VI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Anggota Panitia Anggaran dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Anggota Komisi II dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999). 

Baca juga: Profil Wakil Presiden RI: Mohammad Hatta (1945-1956)

Kegiatan Lain:

  • Ketua Ansor, Jakarta (1964-1966)
  • Ketua Front Pemuda (1964-1967)
  • Ketua NU, Jakarta (1966-1970)
  • Wakil Ketua Wilayah NU, Jakarta (1968-1976)
  • Anggota Koordinator Da'wah (Kodi), Jakarta (1970-1972)
  • Anggota Bazis (Badan amil zakat, infaq, dan shadaqah), Jakarta (1971-1977)
  • Ketua Dewan Fraksi PPP (1973-1977)
  • Anggota Pengurus Lembaga Da'wah PBNU, Jakarta (1977-1989)
  • Ketua Umum Yayasan Syekh Nawawi Al Bantani (1987)
  • Katib Aam Syuriah PBNU (1989-1994)
  • Anggota MUI Pusat (1990)
  • Rois Syuriah PBNU (1994-1998)
  • Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat (1996)
  • Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) (1996)
  • Ketua Dewan Syuro PKB (1998)
  • Mustasyar PBNU (1998)
  • Anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia (1999)
  • Ketua Komisi Fatwa MUI (2001-2007)
  • Mustasyar PKB (2002-2007)
  • Ketua Harian Dewan Syariah Nasional MUI (2004-2010)
  • Ketua MUI (2007-2010). 

Baca juga: Profil Wakil Presiden RI: Jusuf Kalla (2004-2019)

Keluarga

  • Hj. Siti Huriyah (istri)
  • Hj. Dra. Siti Marifah, SH. (anak)
  • Hj. Siti Mamduhah, SE. (anak)
  • Siti Najihah (anak)
  • Hj. Siti Nur Azizah (anak)
  • Ahmad Syauqi (anak)
  • Ahmad Muayyad (anak)
  • Siti Hannah (anak)
  • Siti Haniatunnisa (anak).

Baca juga: Profil Presiden Kedua RI: Soeharto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Tren
5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

Tren
Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Tren
Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri 'Clean Sheet' Korsel di Piala Asia U23

Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri "Clean Sheet" Korsel di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com