KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, upah nominal harian buruh tani nasional pada Februari 2021 naik sebesar 0,35 persen dibanding Januari 2021.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Suhariyanto, dalam siaran pers virtual, Senin (15/3/2021) pukul 11.00 WIB, yang ditayangkan di kanal YouTube BPS Statistics.
"Upah buruh tani pada Februari 2021 sebesar Rp 56.373 per hari," kata Suhariyanto.
Upah nominal harian buruh tani nasional pada Februari 2021 naik sebesar 0,35 persen dibanding upah buruh tani Januari 2021, yaitu dari Rp56.176,00 menjadi Rp56.373,00 per hari. Sementara itu, upah riil buruh tani mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen.#rilisbps pic.twitter.com/bwtO8chaeT
— Badan Pusat Statistik (@bps_statistics) March 15, 2021
Upah nominal harian buruh tani nasional pada Februari 2021 naik sebesar 0,35 persen dibanding upah buruh tani Januari 2021.
Kenaikannya, dari Rp 56.176 menjadi Rp 56.373 per hari. Upah nominal buruh tani ini merupakan upah rata-rata dari segala kegiatan pertanian.
Perbedaan upah buruh tani juga dipengaruhi wilayah, jenis pekerjaan, dan jumlah jam kerja.
"Jadi ini merupakan nilai upah buruh tani rata-rata dari berbagai kegiatan yang ada di pertanian. Mulai dari menyiangi tanaman, menanam bibit, sampai dengan seterusnya, tentunya upah ini akan berbeda menurut jenis pekerjaan dan jumlah jam kerja yang dibutuhkan," jelas Suhariyanto.
Survei Upah Buruh (SUB) berstatus dibawah mandor, telah dilakukan BPS sejak awal1980-an.
Suvei ini awalnya dimulai dengan melakukan pendekatan pada perusahaan. Kini, data dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai informasi rinci tentang upah di beberapa lapangan usaha.
Baca juga: Sudah Mulai Dicairkan, Berikut Cara Mengecek hingga Syarat Penerima Bantuan Subsidi Upah Rp 1,2 Juta
Peningkatan upah nominal buruh tani juga berpengaruh pada peningkatan upah riil.
Upah nominal buruh atau pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan.
Adapun upah riil buruh atau pekerja menggambarkan daya beli dari upah yang telah mereka terima.
Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan.
Soal upah riil buruh tani, Suhariyanto mengatakan bahwa ada kenaikan sebesar 0,18 persen.
"Tetapi kalau secara riil upah buruh tani ini juga mengalami peningkatan 0,18 persen, sehingga ketika upah riilnya terjaga maka daya beli yang dimiliki buruh tani masih bagus," kata Suhariyanto.
Suhariyanto mengatakan, data rata-rata upah nominal buruh bangunan adalah sebesar Rp 90.993.
"Upah buruh bangunan, pada Februari tahun 2021 ini adalah sebesar 90.993," ujar dia.
Upah nominal harian buruh bangunan pada Februari 2021 naik 0,05 persen dibanding Januari 2021, yaitu dari Rp 90.907 menjadi Rp 90.953 per hari.
Buruh bangunan yang dimaksud adalah tukang dan bukan mandor dalam suatu proyek pembangunan.
Berbeda dengan buruh tani, upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.
Suhariyanto menyebutkan, adanya inflasi berpengaruh pada upah riil buruh bangunan. Daya beli buruh bangunan dari upah yang mereka terima pun terkena imbasnya.
Hal ini mengakibatkan angka upah riil buruh bangunan turun cukup tipis, yaitu sebesar 0,5 persen.
"Tetapi pada bulan Februari 2021 terjadi inflasi sebesar 10 persen, maka secara riil upah buruh bangunan ini juga turun tipis sebesar 0,05 persen," kata Suhariyanto.
Baca juga: Upah Minimum Tahun Depan Tidak Naik, Bagaimana Nasib Pekerja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.