KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan pemerintah masih terus berjalan.
Terbaru, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia. Vaksin ini diharapkan dapat mempercepat proses vaksinasi nasional.
Namun, di tengah program vaksinasi yang berjalan, muncul varian baru virus corona yakni, B.1.1.7 yang telah masuk ke Indonesia.
Lantas, apakah vaksin AstraZeneca ini dapat menangkal varian baru B.1.1.7?
Berikut penjelasan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes):
Baca juga: Bisakah Terkena Covid-19 meski Telah Divaksin? Ini Kata Kemenkes
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), memastikan bahwa vaksin yang digunakan pada program vaksinasi efektif terhadap varian baru virus corona, B.1.1.7.
“(Vaksin) masih efektif (terhadap varian baru Covid-19. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mengatakan semua vaksin masih efektif untuk melawan virus Covid-19 dan mutasinya,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/3/2021) sore.
Ia menambahkan, vaksin AstraZeneca akan digunakan dalam tahap kedua vaksinasi.
“Iya (vaksin tahap kedua menggunakan Sinovac dan AstraZeneca),” ujar dia.
Berdasarkan informasi yang dirilis Kemenkes, Senin (8/3/2021), karakteristik dari varian B117 ini lebih cepat menular.
Meski begitu, WHO belum mendapatkan laporan bukti bahwa virus mutasi covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya.
Penelitian di negara lain terhadap varian B.1.1.7 menyebut bahwa mutasi ini lebih cepat menular, tapi tidak lebih mematikan.
Baca juga: 6 Fakta Vaksin AstraZeneca yang Bakal Masuk ke Indonesia
Terkait empat kasus baru konfirmasi mutasi virus corona B.1.1.7, Nadia mengatakan keempatnya dalam keadaan sehat, tidak ada yang diindikasikan mengalami gejala berat.
Sementara itu, sampai saat ini hasil pelacakan kasus terhadap kontak erat dan keluarga juga dinyatakan tidak ada yang memiliki gejala mengarah ke Covid-19.
“Kami sampaikan kembali keempat kasus dengan varian B117 ini saat ini sudah sembuh. Mereka sudah menjalani pengobatan dan tatalaksana, semuanya mengalami gejala ringan dan sedang dan hanya melakukan isolasi secara terpusat di tempat-tempat isolasi dan memang ada yang dirawat di rumah sakit tapi dengan kondisi yang ringan sedang,” tutur Nadia.
Keempat kasus baru didapatkan dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan Bersama dengan 16 laboratorium di Indonesia.
Hingga 8 Maret 2021, terdapat enam kasus konfirmasi positif Covid-19, setelah sebelumnya sudah ditemukan dua kasus positif Covid-19 dengan varian virus B.1.1.7.
“Adapun keempat varian virus B.1.1.7 ini ditemukan di 4 provinsi yaitu di Sumatera Utara Sumatera Selatan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan,” papar Nadia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.