Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengelola Uang jika Dapat Miliaran Rupiah seperti Warga di Tuban

Kompas.com - 20/02/2021, 10:10 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepekan terakhir, kisah mengenai satu desa yang mendadak tajir ramai dibicarakan publik.

Mereka adalah penduduk warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, yang baru saja mendapat miliaran rupiah setelah menjual tanah untuk lahan proyek kilang minyak Pertamina.

Dalam video yang banyak beredar di media sosial, terlihat deretan mobil baru yang datang secara bersamaan.

Tak tanggung-tanggung, jumlah mobil itu mencapai 176 unit.

Bahkan, tak sedikit warga langsung memborong dua hingga tiga mobil baru.

Karena saking banyaknya, mobil-mobil tersebut dibawa dengan truk trowing dan dikawal oleh polisi.

Baca juga: Proyek Pertamina Ini Bikin Warga Desa di Tuban Ramai-ramai Beli Mobil

Jika kaya mendadak seperti warga di Tuban ini, bagaimana cara mengatur dan mengelola keuangan?

Finansial Planner Eko Endarto mengingatkan, mendapatkan kekayaan lebih mudah dibandingkan mempertahankan.

"Yang sering terjadi, orang tiba-tiba dapat uang gusuran, jual tanah, berarti kan mudah mendapatkannya, tapi untuk mempertahankannya dalam jangka waktu tertentu agak sulit," kata Eko kepada Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

"Sehingga di sinilah pentingnya perencanaan dalam hal pengelolaan aset," lanjut dia.

Menurut dia, apa yang dialami warga di Tuban sebenarnya mengganti aset dari tetap menjadi cash.

Untuk itu, diperlukan rencana agar bisa mengubah aset cash menjadi tetap lagi, bahkan aset produktif.

Dengan demikian, aset tersebut tidak hanya digunakan untuk konsumtif.

"Misalnya, kan ada yang beli mobil, tetapi tidak bisa menyetir. Karena itu, harus dipikir dalam-dalam, karena kendaraan ini kan harganya terus turun," kata Eko.

"Jadi mau tidak mau mereka harus berpikir cari aset yang bisa meningkat harganya, bukan menurun," lanjut dia.

Baca juga: Cerita di Balik Warga Desa di Tuban yang Ramai-ramai Beli Mobil Baru, Dapat Uang dari Mana?

Ia mencontohkan, warga bisa menggunakan aset cash tersebut untuk membeli tanah lagi, membuat kontrakan, membangun ruko, atau mendirikan warung makan.

Sebab, jika daerah itu berpotensi maju, semua aset tersebut akan menguntungkan.

Prioritas

Eko juga menjelaskan, ada tiga prioritas utama saat mendapatkan 'rejeki nomplok'. Pertama, menyelesaikan utang bagi yang memiliki.

Kedua, menentukan gaya hidup.

"Kenapa? Dengan uang banyak itu tadi yang ditakutkan gaya hidup mereka meningkat. Masalahnya, kalau udah meningkat, biasanya turunnya susah," ujar Eko.

"Misalnya, sekarang sudah punya mobil, pasti besok-besok akan bicara beli mobil terus. Karenanya penting mengetahui seperti apa gaya hidup yang mereka putuskan," kata dia.

Ketiga, masa depan atau pengembangan aset mereka, seperti membeli tanah, membuka usaha, atau minimal membeli emas.

Baca juga: Video Viral Warga Desa di Tuban Ramai-ramai Beli Mobil, Kades: Ada yang Beli 2 hingga 4

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com