Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Kemenkes Italia Sebut Covid-19 Bukan karena Virus tetapi Bakteri

Kompas.com - 15/02/2021, 13:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial, beredar unggahan yang mengklaim bahwa Kementerian Kesehatan Italia menyatakan bahwa Covid-19 bukan karena virus, tetapi bakteri yang terpapar radiasi 5G.

Informasi ini dipastikan tidak benar.

Pada 3 Juni 2020, salah seorang juru bicara dari Kemenkes Italia menyatakan bahwa informasi itu hoaks.

Narasi yang beredar

Unggahan berisi informasi yang menyebut Kementerian Kesehatan Italia menemukan bahwa Covid-19 bukan berasal dari virus, namun bakteri yang terkena radiasi 5G, beredar di media sosial Facebook.

Dalam informasi yang menyebar itu, disebutkan bahwa temuan ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan para ahli dan dokter di sana, yang melakukan otopsi pada jenazah pasien Covid-19.

Tindakan ini disebut tetap dilakukan meski melanggar ketentuan yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, disebutkan pula bahwa Covid-19 bisa sembuh dengan mengonsumsi sejumlah jenis obat-obatan tertentu, seperti aspirin, paracetamol, dan lain-lain.

Salah satu akun yang mengunggah informasi ini adalah akun Facebook Suardana Tatto di grup Jangkriik bali, Senin (15/2/2021).

Berikut ini tangkapan layar unggahannya:

 

Tangkapan layar unggahan Facebook terkait klaim Kementerian Kesehatan Italia temukan Covid-19 bukan berasal dari virus, tapi bakteriFacebook Tangkapan layar unggahan Facebook terkait klaim Kementerian Kesehatan Italia temukan Covid-19 bukan berasal dari virus, tapi bakteri

Unggahan serupa juga bisa ditemukan di link berikut ini, ini, dan ini.

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, unggahan dengan muatan narasi yang sama ternyata sudah beredar sejak Mei 2020 yang dibagikan oleh sejumlah pengguna Facebook dari berbagai negara.

Narasi yang disampaikan menyampaikan informasi yang saja, hanya saja disampaikan dalam bahasa Inggris. Sementara, yang beredar di Indonesia adalah hasil terjemahannya, meskipun tidak secara persis.

Berikut tangkapan layar dari salah satu unggahan isu yang sama di luar negeri:

Tangkapan layar unggahan Facebook terkait Kementerian Kesehatan Italia yang telah temukan obat untuk Covid-19 dan Covid-19 berasal dari bakteri, bukan virusFacebook Tangkapan layar unggahan Facebook terkait Kementerian Kesehatan Italia yang telah temukan obat untuk Covid-19 dan Covid-19 berasal dari bakteri, bukan virus

Informasi ini telah dibantah oleh pihak Kementerian Kesehatan Italia yang diklaim dalam informasi itu.

Melansir AFP Fact Check, 9 Juni 2020, salah seorang juru bicara dari Kemenkes Italia menyatakan narasi itu adalah hoaks.

Menurut juru bicara itu, ahli di seluruh dunia telah menemukan dan sepakat bahwa Covid-19 disebabkan oleh virus, bukan bakteri.

Virus tentu berbeda dengan bakteri, yang tidak bisa diatasi dengan antibiotik, sebagaimana disebutkan dalam narasi, antibiotik dapat digunakan untuk menyembuhkan Covid-19.

Kementerian Kesehatan Italia juga tidak membenarkan klaim terkait penggunaan obat paracetamol dan aspirin dalam penyembuhan Covid-19.

"(Paracetamol) bisa meredakan nyeri, ini sangat berguna saat terjadi demam tinggi, tetapi tidak menyembuhkan virus corona," demikian pernyataan Kemenkes Italia.

Mereka menyatakan, hingga saat ini belum ada obat khusus yang spesifik ditujukan untuk menangani virus ini.

Proses pengobatan yang dilakukan terhadap pasien selama ini menggunakan pendekatan gejala.

Kesimpulan

Narasi yang menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan Italia menemukan asal Covid-19 bukan dari virus, melainkan bakteri, adalah hoaks.

Konfirmasi ini disampaikan langsung oleh pihak Kementerian Kesehatan Italia, melalui AFP.

Informasi itu sudah beredar sejak tahun lalu di berbagai negara melalui media sosial.

Sementara, narasi yang beredar di Indonesia adalah terjemahan dari narasi yang sebelumnya beredar di negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com