Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 14 Februari: 109 Juta Kasus Covid-19 | Optimisme Boris Johnson

Kompas.com - 14/02/2021, 08:34 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kasus virus corona di dunia hingga saat ini masih menunjukkan peningkatan.

Hingga Minggu (14/2/2021) pagi, melansir data dari Worldometers, jumlah kasus virus corona di dunia berjumlah 109.068.797 kasus.

Dari angka itu, 2. 403.365 orang meninggal dunia, dan 81.060.123 orang sembuh.

Berikut ini 10 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 28.188.849 kasus, 495.763 meninggal dunia, dan 18.142.267 sembuh
  2. India: 10.904.738 kasus, 155.673 meninggal dunia, 10.609.788 sembuh
  3. Brazil: 9.809.754 kasus, 238.532 meninggal dunia, 8.678.327 sembuh
  4. Rusia: 4.057.698 kasus, 79.696 meninggal dunia, 3.577.907 sembuh
  5. Inggris: 4.027.106 kasus, 116.908 meninggal dunia, dan 2.125.331 sembuh
  6. Perancis: 3.448.617 kasus, 1.647 meninggal dunia, dan 238.753 sembuh
  7. Spanyol: 3.056.035 kasus, 64.747 meninggal dunia
  8. Italia: 2.710.819 kasus, 93.356 meninggal dunia, dan 2.216.050 sembuh
  9. Turki: 2.579.896 kasus, 27.377 meninggal dunia, dan 2.468.419 sembuh
  10. Jerman: 2.336.869 kasus, 65.415 meninggal dunia, dan 2.112.000 sembuh.

Bagaimana perkembangan virus corona di berbagai negara?

Inggris

PM Inggris Boris Johnson berpidato saat konferensi pers di Downing Street no. 10, London, pada Rabu (30/12/2020).DAILY TELEGRAPH/HEATHCLIFF O'MALLEY via AP PM Inggris Boris Johnson berpidato saat konferensi pers di Downing Street no. 10, London, pada Rabu (30/12/2020).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson optimis bahwa vaksinasi akan membuat Covid-19 layaknya penyakit lain, misalnya seperti flu.

"Saya pikir pada waktunya Covid-19 akan menjadi sesuatu yang kita jalani. Beberapa orang akan lebih rentan daripada yang lain, itu tidak bisa dihindari," ujar Johnson dikutip dari CNN.

Ia optimistis dengan rencana Inggris mengumumkan pelonggaran lockdown pada 22 Februari  2021.

Meski demikian, masyarakat diingingatkan untuk tetap berhati-hati.

Sementara itu, para orangtua yang tinggal di luar negeri dan anaknya sekolah di asrama Inggris memohon kepada pemerintah untuk melonggarkan aturan terkait karantina 10 hari. 

Denmark

Suasana Kota Kopenhagen, Denmark, saat masa penguncian (lockdown) karena wabah virus corona, 2 Maret 2020.Shutterstock/Oliver Foerstner Suasana Kota Kopenhagen, Denmark, saat masa penguncian (lockdown) karena wabah virus corona, 2 Maret 2020.
Pejabat Menteri Keuangan Denmark, Morten Bodskov, mengatakan, negara itu akan memperkenalkan sistem "paspor virus corona".

"Denmark masih terpukul pandemi corona. Tetapi ada bagian dari masyarakat Denmark yang perlu bergerak maju, dan komunitas bisnis perlu dapat bepergian," ujar dia.

Paspor corona ini akan mengaplikasikan teknologi yang akan membantu mereka yang telah melakukan vaksinasi untuk bepergian.

Denmark berencana selesai memvaksin seluruh masyarakatnya pada Juni 2021. Akan tetapi, sebelum target itu tercapai, banyak yang berharap kehidupan segera normal. 

Amerika Serikat

Untuk pertama kalinya dalam 100 hari, Amerika Serikat memiliki kasus harian rata-rata kurang dari 100.000 kasus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com