Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Remy menegaskan, kabar itu awalnya dari pesan berantai yang mengatasnamakan BEM Indonesia dan menyatakan akan melakukan aksi.
Dia menjelaskan kelompok BEM Indonesia bukan bagian dari Aliansi BEM SI.
"Jadi tidak benar adanya BEM SI akan melakukan dan menginisiasi aksi Pemakzulan Pemerintah RI," ujar Remy.
Remy mengatakan, BEM SI menjunjung tinggi nilai demokrasi dan bertindak konstitusional, serta tidak membenarkan adanya tindakan pemakzulan secara paksa terhadap presiden.
BEM SI, lanjut Remy, juga menolak dwifungsi ABRI yang dianggapnya jauh dari cita-cira reformasi.
"BEM SI masih konsisten menolak adanya kebijakan tidak pro-rakyat seperti disahkannya omnibus UU Cipta Kerja, UU Minerba, UU KPK dan UU lainnya yang memberangus hak dan menyengsarakan rakyat Indonesia," terang Remy.
Dia meminta masyarakat tidak terpantik dengan hoaks dan informasi yang tidak bertanggung jawab.
"BEM SI mengajak pemerintah dan masyarakat untuk terus bergotong-royong fokus dalam menyelesaikan permasalahan Covid-19," tutup Remy.
Dari penelusuran yang dilakukan tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang menyebut BEM SI akan melakukan aksi pemakzulan Presiden Jokowi adalah tidak benar alias hoaks.
Aliansi BEM SI, tidak melaksanakan aksi pemakzulan Presiden Jokowi pada Jumat 12 Februari 2021. Setelah ditelusuri, nama BEM Indonesia tidak ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.