Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] BEM SI Akan Gelar Demo, Agendanya Pemakzulan Presiden Jokowi

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, tersebar informasi yang menyebut Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi dengan agenda pemakzulan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Tersebar juga undangan pemakzulan yang diklaim berasal dari BEM Indonesia.

Disebutkan, aksi berupa demonstrasi tersebut digelar pada Jumat (12/2/2021) pukul 13.00 WIB.

Aksi pemakzulan itu disebutkan akan berlangsung di sejumlah lokasi di Jakarta, yakni Tugu Proklamasi, kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), dan Taman Pandang Monumen Nasional (Monas).

Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Setelah didalami, informasi dengan klaim BEM Indonesia akan menggelar aksi pemakzulan Presiden Jokowi tersebut tidak hanya disebarkan oleh satu akun Facebook saja.

Penyebar informasi tersebut, di antaranya yakni akun Facebook Ryan, Muhamad Hadi, Abuabdillahhammam Asfarsamsa, dan Tiya Arie.

Link arsip dapat dilihat di sini, sini, dan sini.

"~R E V O L U S I R A K Y A T~

• SALAM WARGA INDONESIA

KAMI ANONIM MENDUKUNG RAKYAT YANG MENGINGINKAN PERUBAHAN.

DEMONTRASI RENCANA PEMAKZULAN PRESIDEN JOKOWI.

Mengingat tindakan rezim jokowi sangat jauh dari harapan rakyat,tidak amanah,penyalahgunaan jabatan,bahkan tidak berkeadilan hukum dalam banyak kasus yang terjadi maka diminta untuk semua rakyat indonesia yang menginginkan perubahan kepemimpinan yang adil agar kiranya bisa merapat pada :

HARI /TANGGAL : JUM'AT,12 Pebruari 2021

PUKUL : 13:00 WIB s/d lengserkan jokowi - Makruf Amin.
Pantang pulang sebelum rakyat menang.

TIKUM :TUGU PROKLAMASI dilanjut Konvoi Menuju KEMENKOPOLHUKAM & Titik Terakhir Taman Pandang MONAS

Kawal demokrasi,kawal keinginan rakyat yang Berkeadilan,kawal konstitusi, kembalikan Pancasila dan UUD 45, Kembalikan Dwifungsi ABRI sebagai alat pertahanan keamanan negara serta berpolitik, bubarkan kabinet dan parlemen, bentuk DPRMPRS

RAKYAT BERSATU...

Mari kita semua bersatu menyuarakan hak hak rakyat dan turunkan presiden jokowi dari kursi istana !

DRESSCODE : PUTIH, bawah hitam

PIC : BEM Indonesia
HUMAS.

SHARE SELUAS LUASNYA PADA SAUDARA KITA DIMANA SAJA BERADA AGAR BISA TURUT MERAMAIKAN.

HANCURKAN TIRANI, SUDAH SAATNYA BERGERAK MELENGSERKAN REZIM JAHAT.
UNTUK MASA DEPAN ANAK CUCU KITA YANG LEBIH BAIK KEDEPANNYA.

AYO BERGABUNG DENGAN KAMI,
DAN INGAT, KAMI ANONIM
KAMI ADALAH LEGIUN
KAMI TIDAK MELUPAKAN
KAMI TIDAK MEMAAFKAN
PEMERINTAH INDONESIA SUDAH TELAT MENGHARAPKAN KITA."

Sementara itu, akun Facebook ID News TV juga menyebarkan unggahan dengan narasi tersebar undangan dari BEM SI soal pemakzulan Presiden Jokowi.

"BERITA TERBARU HARI INI ~ DI KABARKAN DARI BEM SI UNDANGAN PEMAKZULAN JOKOWI BEREDAR," tulisnya.

Konfirmasi Kompas.com

Mengonfirmasi beredarnya informasi itu, tim Cek Fakta Kompas.com, menghubungi Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Remy Hastian.

Remy mengaku mendapat sejumlah laporan yang menduga pihaknya akan menggelar aksi pada 12 Februari 2021.

Narasi aksi tersebut, yakni memakzulkan Jokowi dan kabinetnya, serta mengembalikan dwifungsi ABRI.

"Tidak benar adanya BEM SI akan melaksanakan aksi pemakzulan Presiden Jokowi pada Jumat 12 Februari 2021. Serta tidak terlibat sama sekali di dalamnya," kata Remy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

Remy menegaskan, kabar itu awalnya dari pesan berantai yang mengatasnamakan BEM Indonesia dan menyatakan akan melakukan aksi.

Dia menjelaskan kelompok BEM Indonesia bukan bagian dari Aliansi BEM SI.

"Jadi tidak benar adanya BEM SI akan melakukan dan menginisiasi aksi Pemakzulan Pemerintah RI," ujar Remy.

Remy mengatakan, BEM SI menjunjung tinggi nilai demokrasi dan bertindak konstitusional, serta tidak membenarkan adanya tindakan pemakzulan secara paksa terhadap presiden.

BEM SI, lanjut Remy, juga menolak dwifungsi ABRI yang dianggapnya jauh dari cita-cira reformasi.

"BEM SI masih konsisten menolak adanya kebijakan tidak pro-rakyat seperti disahkannya omnibus UU Cipta Kerja, UU Minerba, UU KPK dan UU lainnya yang memberangus hak dan menyengsarakan rakyat Indonesia," terang Remy.

Dia meminta masyarakat tidak terpantik dengan hoaks dan informasi yang tidak bertanggung jawab.

"BEM SI mengajak pemerintah dan masyarakat untuk terus bergotong-royong fokus dalam menyelesaikan permasalahan Covid-19," tutup Remy.

Kesimpulan

Dari penelusuran yang dilakukan tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang menyebut BEM SI akan melakukan aksi pemakzulan Presiden Jokowi adalah tidak benar alias hoaks.

Aliansi BEM SI, tidak melaksanakan aksi pemakzulan Presiden Jokowi pada Jumat 12 Februari 2021. Setelah ditelusuri, nama BEM Indonesia tidak ditemukan.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/12/062900065/-hoaks-bem-si-akan-gelar-demo-agendanya-pemakzulan-presiden-jokowi

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke