Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongo Kembali Umumkan Munculnya Kasus Kematian akibat Virus Ebola

Kompas.com - 08/02/2021, 13:48 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kongo mengumumkan kemunculan kembali virus Ebola pada Minggu (7/2/2021) setelah seorang perempuan dilaporkan meninggal karena penyakit itu.

Pengumuman tersebut hanya berjarak tiga bulan dari berakhirnya wabah Ebola sebelumnya.

"Kami mengalami babak lain dari virus Ebola," kata Menteri Kesehatan Kongo Eteni Longondo kepada televisi negara RTNC, dikutip dari AFP, Minggu (7/2/2021).

"Seorang petani, istri dari korban Ebola, menunjukkan gejala khas penyakit itu pada 1 Februari," ujar Eteni. 

Baca juga: Wabah Virus Ebola di Kongo Capai 100 Kasus, 43 Meninggal Dunia

55 orang meninggal

Kementerian Kesehatan mengatakan, petani tersebut meninggal pada 3 Februari setelah sampel darahnya dinyatakan positif Ebola.

Pada 18 November 2020, Kongo telah mengumumkan berakhirnya wabah kesebelas Ebola yang menginfeksi 133 orang dan merenggut 55 nyawa.

Kasus tersebut merebak selama hampir enam bulan di Provinsi Equateur.

Orang terakhir yang dinyatakan sembuh dari Ebola di Equateur tercatat pada 16 Oktober 2020.

Penggunaan vaksinasi Ebola secara luas dan diberikan kepada lebih dari 40.000 orang, mampu membantu mengekang penyebaran penyakit tersebut.

Bersamaan dengan Covid-19

Kembalinya Ebola di wilayah timur laut negara itu terjadi ketika Kongo sedang memerangi wabah virus corona penyebab Covid-19.

Kongo sejauh ini mencatatkan 23.599 kasus Covid-19 dengan 681 kematian.

Sementara itu, wabah Ebola sebelumnya di wilayah timur Kongo yang berlangsung dari 1 Agustus 2018 hingga 25 Juni 2020 menjadi yang terburuk di negara itu dengan 2.777 kematian.

Baca juga: Kembali Merebak di Kongo, Berikut Beda Virus Ebola dengan Corona...

Jumlah tersebut merupakan jumlah korban tertinggi kedua dalam 44 tahun sejarah penyakit itu, setelah wabah Ebola yang menginfeksi tiga negara di Afrika Barat pada 2013-2016 dan menewaskan 11.300 orang.

Ebola pertama kali diidentifikasi pada 1976 setelah para ilmuwan menyelidiki serangkaian kematian yang tidak dapat dijelaskan di Kongo bagian utara.

Gejalanya cukup parah, yaitu demam tinggi, nyeri otot, muntah dan diare, gagal ginjal dan hati, serta pendarahan.

Menurut WHO, tingkat kematian rata-rata dari Ebola adalah sekitar 50 persen, tetapi ini dapat meningkat hingga 90 persen untuk beberapa epidemi.

Baca juga: Mengenal Sejarah Virus Ebola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com