Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kongo Kembali Umumkan Munculnya Kasus Kematian akibat Virus Ebola

KOMPAS.com - Pemerintah Kongo mengumumkan kemunculan kembali virus Ebola pada Minggu (7/2/2021) setelah seorang perempuan dilaporkan meninggal karena penyakit itu.

Pengumuman tersebut hanya berjarak tiga bulan dari berakhirnya wabah Ebola sebelumnya.

"Kami mengalami babak lain dari virus Ebola," kata Menteri Kesehatan Kongo Eteni Longondo kepada televisi negara RTNC, dikutip dari AFP, Minggu (7/2/2021).

"Seorang petani, istri dari korban Ebola, menunjukkan gejala khas penyakit itu pada 1 Februari," ujar Eteni. 

55 orang meninggal

Kementerian Kesehatan mengatakan, petani tersebut meninggal pada 3 Februari setelah sampel darahnya dinyatakan positif Ebola.

Pada 18 November 2020, Kongo telah mengumumkan berakhirnya wabah kesebelas Ebola yang menginfeksi 133 orang dan merenggut 55 nyawa.

Kasus tersebut merebak selama hampir enam bulan di Provinsi Equateur.

Orang terakhir yang dinyatakan sembuh dari Ebola di Equateur tercatat pada 16 Oktober 2020.

Penggunaan vaksinasi Ebola secara luas dan diberikan kepada lebih dari 40.000 orang, mampu membantu mengekang penyebaran penyakit tersebut.

Bersamaan dengan Covid-19

Kembalinya Ebola di wilayah timur laut negara itu terjadi ketika Kongo sedang memerangi wabah virus corona penyebab Covid-19.

Kongo sejauh ini mencatatkan 23.599 kasus Covid-19 dengan 681 kematian.

Sementara itu, wabah Ebola sebelumnya di wilayah timur Kongo yang berlangsung dari 1 Agustus 2018 hingga 25 Juni 2020 menjadi yang terburuk di negara itu dengan 2.777 kematian.

Jumlah tersebut merupakan jumlah korban tertinggi kedua dalam 44 tahun sejarah penyakit itu, setelah wabah Ebola yang menginfeksi tiga negara di Afrika Barat pada 2013-2016 dan menewaskan 11.300 orang.

Ebola pertama kali diidentifikasi pada 1976 setelah para ilmuwan menyelidiki serangkaian kematian yang tidak dapat dijelaskan di Kongo bagian utara.

Gejalanya cukup parah, yaitu demam tinggi, nyeri otot, muntah dan diare, gagal ginjal dan hati, serta pendarahan.

Menurut WHO, tingkat kematian rata-rata dari Ebola adalah sekitar 50 persen, tetapi ini dapat meningkat hingga 90 persen untuk beberapa epidemi.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/08/134819865/kongo-kembali-umumkan-munculnya-kasus-kematian-akibat-virus-ebola

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke