Museum itu juga berisi Konstitusi Madinah yang dibuat atas nama Nabi Muhammad SAW setelah kedatangannya di kota tersebut dari Mekkah.
Selain Konstitus Madinah, dipamerkan juga Deklarasi Mekkah 2019, sebuah piagam yang ditandatangani oleh 1.200 mufti dan cendikiawan dunia untuk mendukung hidup berdampingan secara damai serta mengutuk ekstremisme.
Dalam paviliun lain, dijelaskan 99 nama Allah dan hubungannya dengan kemanusiaan.
Di tempat itu juga diselaskan relevansi berbagai objek astronomi dengan Islam dan umat manusia.
Baca juga: Arab Saudi Blokir Masuknya Warga 20 Negara Termasuk Indonesia Mulai 3 Februari, Simak Daftarnya...
Sektertaris Jenderal MWL sekaligus Ketua Asosiasi Cendekiawan Muslim Dr Mohammed bin Abdulkarim al-Issa mengatakan, pihaknya sangat mementingkan proyek-proyek seperti museum serta memprioritaskannya sebagai bagian dari inisiatif dalam melayani Islam dan Muslim.
Menurutnya, museum tersebut telah diakui oleh sejumlah ulama terkemuka dunia Islam, termasuk di antaranya anggota Majelis Ulama Tertinggi Arab Saudi.
"Museum itu memperkenalkan dunia pada kehidupan Nabi dan peradaban Islam, selain menyoroti nilai-nilai peradaban dalam Konstitusi Madinah dan Deklarasi Mekkah. Keduanya membentuk dasar persaudaraan manusia dan hidup berdampingan," kata dia.
Ia berharap agar museum semacam itu dapat berkontribusi secara sentral untuk meningkatkan kesadaran di antara dan di luar komunitas Islam.
Baca juga: Setelah Larang WNA dari 20 Negara, Arab Saudi Juga Keluarkan Aturan Baru soal Covid-19, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.