KOMPAS.com - Suara dentuman misterius kembali ramai diperbincangkan di media sosial pada Rabu (3/2/2021).
Kali ini, warganet mendengar suara dentuman misterius di wilayah Malang, Jawa Timur.
Mereka juga menanyakan mengenai sumber suara dentuman dan penyebab terjadinya.
"Gua lagi di Turen, Malang.
Ada yg denger suara dentuman berkali-kali ga?" tulis akun Twitter @Dzawinur dalam twitnya.
Baca juga: Ramai soal Suara Dentuman Misterius di Malang, Ini Penjelasan Lapan...
Gua lagi di Turen, Malang.
— Dzawin Atlit E-Sport (@Dzawinur) February 2, 2021
Ada yg denger suara dentuman berkali-kali ga?
"Ini tadi jam 0:51 dentuman tiap sekian detik.
Sampek sekarang masih sesekali kedengeran..
*pake headset biar lebih mesra," tulis akun Twitter @clarawiryana dalam twitnya.
Baca juga: Senam Ampun Bang Jago Saat Kudeta Militer di Myanmar dan Cerita Pengunggahnya...
Ini tadi jam 0:51 dentuman tiap sekian detik.
— CL (@clarawiryana) February 2, 2021
Sampek sekarang masih sesekali kedengeran..
*pake headset biar lebih mesra @infomalang pic.twitter.com/6tvyAYpTTI
Lantas, bagaimana tanggapan BMKG mengenai adanya dentuman misterius ini?
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan terdengarnya dentuman sebanyak dua kali.
"Untuk teman-teman di Malang yang melaporkan pada pukul 00.50 WIB sampai 01.18 WIB dan pukul 03.00 WIB sampai 03.22 WIB mendengar suara dentuman misterius," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021).
Terkait sumber bunyi diduga berasal dari aktivitas vulkanis. Kendati demikian Daryono mengatakan tidak ada catatan seismik yang terjadi.
"Dari catatan sensor BMKG di Pandaan (MLJI) tidak mencatat anomali seismik," lanjut dia.
Baca juga: 5 Daerah yang Dilanda Banjir pada Awal 2021, Mana Saja?
Sementara itu, Daryono menjelaskan bahwa sumber suara dentuman dapat berasal dari berbagai hal.
Menurutnya, sumber suara dentuman bisa dari shockwave meteorit, shockwave gunung api, shockwave pesawat supersonik, bahan peledak, longsoran tanah skala luas, gempa sangat dangkal, dan thunderstorm.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik.
"Semua itu bisa menjadi penyebab, masyarakat jangan panik apalagi dikaitkan dengan hal-hal supranatural," lanjut dia.
Lebih lanjut, Daryono mengatakan bahwa suara itu tidak membuat getaran signifikan yang dapat tercatat.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?