Mengutip Kompas.com, 9 Agustus 2020, Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, dalam kondisi resesi, hampir seluruh bisnis mengalami penurunan.
“Termasuk manufaktur, pertambangan, properti, hotel dan lain-lain, mengalami kemerosotan,” kata Fahmy.
Meski begitu, pandemi Covid-19 ini telah memunculkan peluang bisnis baru.
Misalnya, terkait penjualan barang secara online atau diantarkan kepada konsumen.
"Business consumer good by online and delivery saat ini lagi nge-tren dan prospektif. Masyarakat harus kembangkan berbagai bisnis baru dengan memanfatkan online," tutur dia.
Baca juga: 5 Hal Seputar Sepeda Kreuz, Disebut Mirip Brompton hingga Dipesan Jokowi
Kemudian, tren bersepeda juga meningkat, menurutnya bisa menjadi peluang bisnis baru bagi sebagian orang.
Peluang bisnis berikutnya yang bisa dilirik adalah pada sektor pertanian dan perkebunan.
Fahmy mengatakan pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian dan perkebunan masih positif.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi dan Bedanya dengan Depresi Ekonomi
"Segala jenis tanaman pangan, yang hingga kuartal II tahun 2020 masih tumbuh positif," papar dia.
Fahmy mengingatkan, walau muncul beragam jenis bisnis baru, kapasitas bisnis tersebut relatif kecil, sehingga, tidak akan membuka lapangan pekerjaan secara signifikan.
"Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi juga kecil," imbuhnya.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Resesi Ekonomi, dari Pengertian hingga Dampaknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.