Dibandingkan 10-15 tahun lalu, kata Yerry, saat ini ada banyak peralatan atau software di internet untuk mengamankan diri.
Namun, ia juga memperingatkan adanya aplikasi yang justru bisa menjadi bumerang dan mencuri data pengguna.
Sementara itu mengenai keramaian akhir-akhir ini tentang keamanan WhatsApp, Yerry mempertanyakan banyak orang pindah ke aplikasi perpesanan Telegram.
Sebab, Telegram merupakan aplikasi perpesanan biasa yang tidak terenkripsi.
"Baru setelah secret chat dinyalakan (terenkripsi), beda dgn WA ato Signal. Group message-nya juga sama sekali tidak diproteksi," papar dia.
"Malah jauh riskan ketimbang WA. Saya mengajurkan Signal setidaknya," jelasnya.
Baca juga: Pengganti WhatsApp, Berikut 4 Aplikasi Pesan yang Lindungi Privasi
Baru-baru ini WhatsApp mengirimkan pesan kepada para penggunanya melalui status. Ada 4 pesan yang dikirimkan WhatsApp terkait kebijakan terbarunya.
Pesan pertama pada status tersebut meyakinkan penggunanya jika privasi akan masih terjaga. "Kami berkomitmen untuk privasi Anda".
Sementara tiga pesan lainnya menjelaskan WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi yang terenkripsi, tidak dapat melihat lokasi yang dibagikan, dan tidak membagikan kontak dengan Facebook.
Berikut bunyi ketiga pesan tersebut:
"WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena terenkripsi end-to-end"
"WhatsApp tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan"
"WhatsApp tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook".
Baca juga: 5 Aplikasi Pesan Selain WhatsApp, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.