Sampai pada 2003, Friendster telah mengumpulkan dana tambahan hingga mencapai 13 juta dollar AS.
Abrams memiliki ide membuat Friendster College untuk membangun jaringan dengan 20 perguruan tinggi, membuat feed berita, dan berencana membuat fitur berbagi playlist musik.
Ide itu ia dapat jauh sebelum raksasa media sosial yang sekarang membuat fitur-fitur tersebut. Namun ide Abrams tidak sempat terwujud.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Instagram Diluncurkan, Bagaimana Kisah Awalnya?
Pengembangan Friendster terkendala masalah teknologi. Ditambah lagi, investor tidak fokus pada perbaikan layanan.
"Fakta bahwa kami tidak meluncurkan produk tersebut adalah sebuah masalah, tetapi yang lebih mendasar, orang hampir tidak dapat masuk ke situs web selama dua tahun," kata Abrams, mengutip mashable.com.
Saat Facebook dan MySpace mulai berkembang, Friendster telah kehilangan banyak pangsa pasar di AS karena masalah stabilitas.
Pada April 2004, dua bulan setelah Facebook diluncurkan, dewan Friendster mengganti CEO. Abrams dipindahkan bagian lain yang perannya tidak punya pengaruh besar.
Dilansir dari Forbes, Friendster dijual MOL Global pada 2009 seharga 40 juta dollar AS.
Facebook pun membeli seluruh portofolio dan hak paten jejaring sosial Friendster seharga 40 juta dolar AS.
Friendster resmi tutup pada 2015.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: YouTube Diluncurkan, Bagaimana Awal Mulanya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.