Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Infeksi Covid-19 Picu Respons Antibodi Virus Corona Lainnya

Kompas.com - 24/01/2021, 13:30 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa seseorang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 kemungkinan mengandalkan antibodi yang telah ada dari virus corona sebelumnya untuk membantu melawan virus penyebab Covid-19

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell Reports Medicine mencatat, manusia telah menavigasi setidaknya enam jenis virus corona lain, sebelum SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

"Hasil kami menunjukkan virus Covid-19 dapat membangkitkan respons antibodi yang ada pada manusia sebelum pandemi saat ini," ujar penulis studi dari Translational Genomics Research Institute (TGen) di AS John Altin seperti dikutip dari livemint, Minggu (24/1/2021).

"(Ini) berarti mungkin sudah memiliki kekebalan yang ada sebelumnya terhadap virus ini," lanjutnya.

Baca juga: Studi Temukan Vaksin Pfizer Kemungkinan Besar Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona

Memetakan respons antibodi

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan alat yang disebut PepSeq. Alat tersebut memetakan respons antibodi tubuh terhadap semua virus corona yang menginfeksi manusia.

"Data yang dihasilkan menggunakan PepSeq memungkinkan karakterisasi yang luas dari respons antibodi pada orang yang baru-baru ini terinfeksi Covid-19, dibandingkan dengan orang yang hanya terpapar virus corona sebelumnya, yang sekarang tersebar luas di populasi manusia," ujar Jason Ladner, pemimpin penelitian dan penulis dari Northern Arizona University di AS.

Melansir The Hindu, para peneliti memeriksa respons antibodi dari dua virus corona yang berpotensi mematikan, yaitu MERS dan SARS 2002-2003.

Selain itu, ilmuwan juga menandai respons antibodi dari empat virus corona yang lebih tua, alphacoronaviruses 229E dan NL63, serta beta coronaviruses OC43 dan HKU1.

Baca juga: Studi Temukan Wanita di Italia Terinfeksi Covid-19 pada November 2019

Virus endemik

Menurut para ilmuwan, virus-virus tersebut merupakan virus umum yang endemik di seluruh populasi manusia. Namun biasanya tidak mematikan dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan yang mirip dengan flu biasa.

Dengan membandingkan cara antibodi bereaksi terhadap virus corona yang berbeda tersebut, para peneliti menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat memicu antibodi sistem kekebalan yang awalnya dihasilkan sebagai respons terhadap infeksi virus corona sebelumnya.

Ilmuwan menuturkan, reaktivitas silang dengan antibodi ini terjadi di dua tempat di protein SARS-CoV-2 Spike (S), yang memungkinkan virus masuk dan menginfeksi sel manusia.

"Temuan kami menyoroti situs di mana respons SARS-CoV-2 tampaknya dibentuk oleh paparan virus corona sebelumnya, dan yang berpotensi meningkatkan antibodi penawar secara luas," ujar Altin.

Baca juga: Studi: Orang dengan Covid-19 Terlindungi 83 Persen dari Infeksi Ulang, tetapi Tetap Bisa Menularkan

Mempengaruhi gejala Covid-19

Lebih lanjut, peneliti menunjukkan bahwa antibodi reaktif silang ini secara istimewa mengikat peptida virus corona endemik.

"(Ini) menunjukkan bahwa tanggapan terhadap SARS-CoV-2 di wilayah ini mungkin dibatasi oleh paparan virus korona sebelumnya," paparnya.

Kendati begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami implikasinya.

Para ilmuwan percaya temuan tersebut juga menjelaskan reaksi yang sangat bervariasi dari pasien Covid-19 terhadap penyakitnya.

Mulai dari gejala ringan bahkan tanpa gejala, hingga infeksi parah yang memerlukan rawat inap, dan sering menyebabkan kematian.

Disebutkan, perbedaan dalam respons antibodi yang sudah ada sebelumnya yang diidentifikasi oleh penelitian ini mungkin menjelaskan beberapa perbedaan dalam seberapa parah penyakit Covid-19 mempengaruhi orang tua dan orang muda.

"Temuan kami meningkatkan kemungkinan bahwa sifat respons antibodi individu terhadap infeksi virus corona endemik sebelumnya dapat memengaruhi perjalanan penyakit Covid-19," kata Ladner.

Baca juga: Masa Inkubasi Virus Corona, Kapan Paling Menular?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com