Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 22 Januari: Kebakaran di Pabrik Vaksin Covid-19

Kompas.com - 22/01/2021, 08:56 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Argentina saat ini telah menerima pengiriman 300.000 dosis Sputnik V pada 24 Desember 2020.

Baca juga: Update Corona Global: 66,7 Juta Positif, 1,53 Juta Meninggal | Argentina Berlakukan Pajak bagi Orang Kaya untuk Bantuan Covid-19

Amerika Serikat

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr. Anthony Fauci, Kamis (21/1/2021), mengatakan, sebentar lagi AS akan memberikan 1 juta dosis vaksin setiap hari. 

Komentar Fauci tersebut keluar saat kematian Covid-19 di AS mencapai 407.111 pada Kamis (21/1/2021).

Peluncuran pasokan vaksin di AS saat ini jauh dari kata mulus. Berbagai negara bagian kehabisan pasokan vaksin virus corona.

Para pejabat bersikeras bahwa jumlah pengiriman vaksin yang sebelumnya dilaporkan administrasi Trump tidak sejalan dengan yang ada di lapangan.

Kebingungan terkait pasokan vaksin ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan Biden yang baru dimulai.

Baca juga: Kematian Akibat Overdosis di Amerika Serikat Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Lebanon

Lebanon akan menjadi negara pertama yang mendapat bantuan dana untuk peluncuran vaksin Covid-19 dari Bank Dunia.

Bank Dunia saat ini telah menyetujui alokasi ulang 34 juta dollar AS (sekitar Rp 478 miliar) untuk program ini karena Lebanon menghadapi lonjakan kasus.

"Ini adalah operasi pertama yang didanai Bank Dunia yang mendanai pengadaan vaksin Covid-19," demikian pernyataan Bank Dunia yang menyebut suntikan akan diberikan kepada lebih dari 2 juta orang.

Vaksin diharapkan tiba di Libanon pada awal Februari 2021. 

Program vaksin nantinya akan menyasar kelompok berisiko tinggi yaitu orang berusia di atas 65 tahun, staf epidemiologi, mereka yang berusia di atas 55 tahun dan 64 tahun.

Baca juga: Kemiskinan Ekstrem Landa Pengungsi Suriah di Lebanon, Bagaimana Kondisinya?

Inggris

Suasana Kota London di masa pandemi virus corona.Shutterstock/Marcio Delgado Suasana Kota London di masa pandemi virus corona.
Inggris saat ini telah mencatat penurunan kematian dan kasus harian Covid-19. Pada Kamis (21/1/2021), negara ini melaporkan 1.290 kematian selama 24 jam terakhir.

Angka tersebut turun dari angka kematian pada Rabu di mana ada 1.820 korban. Jumlah total korban meninggal dunia dalam 28 hari terakhir mencapai 94.580 orang.

Angka tersebut adalah kematian tertinggi akibat Covid-19 di Eropa.

Saat ini, Inggris baru saja memperkenalkan hukuman baru yang lebih keras bagi mereka yang melanggar aturan lockdown negara itu.

Mulai minggu depan, mereka yang mengadakan pertemuan ilegal lebih dari 15 orang di rumah akan didenda 1.097 dollar AS (sekitar Rp 15 juta). 

Untuk pelanggaran berulang, denda akan berlaku kelipatannya.

Baca juga: 60 Negara Melaporkan Strain Baru Virus Corona Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com