Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan dengan narasi masyarakat harus sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), beredar di media sosial.
Narasi itu beredar tak lama setelah Mamuju dan sekitarnya diguncang rentetan gempa beberapa waktu lalu.
Dalam unggahan itu diklaim, juru bicara (Jubir) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat menjelaskan akan ada gempa dan tsunami seperti yang terjadi di Palu pada 2018 lalu.
Selain itu, diklaim juga bahwa BMKG menyebut akan ada gempa lebih dari 7,0 skala richter yang berpotensi tsunami dan likuifaksi.
Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, narasi yang menyebut masyarakat harus meninggalkan Mamuju, Sulbar karena akan ada gempa yang lebih besar diikuti tsunami, adalah tidak benar alias hoaks.
Baca juga: [HOAKS] Santri di Jember Menjadi Korban Vaksin Sinovac
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sebuah unggahan di media sosial dengan narasi ajakan kepada masyarakat untuk sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulbar tersebut.
Adapun narasi itu salah satunya oleh akun Facebook Diena Aqila, Minggu (17/1/2021).
Dalam unggahanya, akun Facebook Diena Aqila membagikan sebuah gambar percakapan di WhatsApp yang berisi ajakan untuk meninggalkan Mamuju.
Berikut isi pesan di dalam WhatsApp tersebut:
"[17/1 00:50] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Sdh tepat bu kabalai menginstruksikan kami utk keluar mamuju.....hasil rakor malam ini bbrapa jam yang lalu yang dihadiri Gub, forkopimda, BMKG pusat, Kepala BNPB pusat....semua yg mengikuti rapat trsebut trmasuk insan pers berubah tegang setelah mndengar pnjelasan Jubir BMKG pusat bahwa bencana ini akan lbh brpotensi melebihi Palu....jd mmang dharapkan tmn2 bisa mninggalkan mamuju sesegera mungkin.....
[17/1 00:53] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Bhwa BMKG menarget akan ada gempa 7.0 SR atau bisa lebih....dan ada potensi tsunami dan likuifaksi.....
[17/1 00:55] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Maaf bu kabalai dan tmn2 skalian bhwa tdk ada maksud sy membuat rasa cemas atau menakut2i tp sy merasa info ini wajib sy share utk kewaspadaan dan bahan prtimbangan tmn2....."
Selain gambar pesan di WhatsApp tersebut, akun Facebook Diena Aqila juga menuliskan kalimat narasi seperti ini:
"Ya Allah sesak lagi denger kabar dari kk' berita ini... mamuju harus di kosongkan..."
Baca juga: [HOAKS] Informasi yang Menyebut Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Buatan Eropa
Hingga hari ini Selasa (19/1/2021), unggahan tersebut telah disukai 65 kali, 26 kali dikomentari, dan 1 kali dibagikan.
Baca juga: [HOAKS] Tolak Vaksin Covid-19, ATM, Rekening, dan Nomor HP Diblokir