Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Mamuju Harus Dikosongkan karena Akan Ada Gempa Lebih Besar dan Tsunami

Kompas.com - 19/01/2021, 09:46 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan dengan narasi masyarakat harus sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), beredar di media sosial.

Narasi itu beredar tak lama setelah Mamuju dan sekitarnya diguncang rentetan gempa beberapa waktu lalu.

Dalam unggahan itu diklaim, juru bicara (Jubir) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat menjelaskan akan ada gempa dan tsunami seperti yang terjadi di Palu pada 2018 lalu. 

Selain itu, diklaim juga bahwa BMKG menyebut akan ada gempa lebih dari 7,0 skala richter yang berpotensi tsunami dan likuifaksi.

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, narasi yang menyebut masyarakat harus meninggalkan Mamuju, Sulbar karena akan ada gempa yang lebih besar diikuti tsunami, adalah tidak benar alias hoaks.

Baca juga: [HOAKS] Santri di Jember Menjadi Korban Vaksin Sinovac

Narasi yang beredar

Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sebuah unggahan di media sosial dengan narasi ajakan kepada masyarakat untuk sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulbar tersebut.

Adapun narasi itu salah satunya oleh akun Facebook Diena Aqila, Minggu (17/1/2021).

Dalam unggahanya, akun Facebook Diena Aqila membagikan sebuah gambar percakapan di WhatsApp yang berisi ajakan untuk meninggalkan Mamuju.

Berikut isi pesan di dalam WhatsApp tersebut:

"[17/1 00:50] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Sdh tepat bu kabalai menginstruksikan kami utk keluar mamuju.....hasil rakor malam ini bbrapa jam yang lalu yang dihadiri Gub, forkopimda, BMKG pusat, Kepala BNPB pusat....semua yg mengikuti rapat trsebut trmasuk insan pers berubah tegang setelah mndengar pnjelasan Jubir BMKG pusat bahwa bencana ini akan lbh brpotensi melebihi Palu....jd mmang dharapkan tmn2 bisa mninggalkan mamuju sesegera mungkin.....

[17/1 00:53] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Bhwa BMKG menarget akan ada gempa 7.0 SR atau bisa lebih....dan ada potensi tsunami dan likuifaksi.....

[17/1 00:55] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Maaf bu kabalai dan tmn2 skalian bhwa tdk ada maksud sy membuat rasa cemas atau menakut2i tp sy merasa info ini wajib sy share utk kewaspadaan dan bahan prtimbangan tmn2....."

Selain gambar pesan di WhatsApp tersebut, akun Facebook Diena Aqila juga menuliskan kalimat narasi seperti ini:

"Ya Allah sesak lagi denger kabar dari kk' berita ini... mamuju harus di kosongkan..."

Baca juga: [HOAKS] Informasi yang Menyebut Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Buatan Eropa

Tangkapan layar unggahan hoaks dengan narasi masyarakat dapat sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).FACEBOOK Tangkapan layar unggahan hoaks dengan narasi masyarakat dapat sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Hingga hari ini Selasa (19/1/2021), unggahan tersebut telah disukai 65 kali, 26 kali dikomentari, dan 1 kali dibagikan.

Baca juga: [HOAKS] Tolak Vaksin Covid-19, ATM, Rekening, dan Nomor HP Diblokir

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com