KOMPAS.com - Tes Covid-19 yang dilakukan mandiri menjadi topik yang ramai dibicarakan di media sosial Twitter, Jumat (15/1/2021).
Salah satu komentar pengguna Twitter menyebutkan, tes mandiri berupa swab antigen biasa dilakukan dan hal itu tidak masalah, tidak seperti PCR.
"Ga usah heran bang, kalo antigen bisa mandiri gak kayak PCR. kemarin gue di kantor tes swab antigen mandiri, colok sendiri, walaupun ada nakes yang dateng cuma kasih tau caranya untuk swab antigen mandiri. jadi gak masalah. udah gausah rame," tulis salah satu pengguna Twitter.
Benarkah tes antigen bisa dilakukan secara mandiri, sementara PCR tidak bisa?
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, menjelaskan, baik PCR maupun antigen sama-sama tidak boleh dilakukan secara mandiri atau bukan dilakukan oleh ahlinya.
"Enggak sembarangan begitu. Jika seperti itu, wajar jika banyak yang false positive atau false negative. Ini kesalahan yang mendasar dari teknik atau pemahaman pemeriksaan penunjang," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Dia menjelaskan tes-tes tersebut merupakan teknologi baru, sehingga perlu teknik tersendiri dan dimonitor oleh orang yang berkompeten.
Baca juga: Mengapa Hasil Rapid Test Antigen pada Sambal Cireng Bisa Positif? Simak Penjelasannya
Dicky juga mengingatkan, membaca hasil tes perlu dilakukan oleh dokter atau tenaga ahli.
"Di Australia sekali pun tidak ada pemeriksaan antigen sendiri. Karena berbahaya. Banyak negara maju mendasarkan rapid test antigen based on lab. Tetap ada lab walaupun kecil," kata dia.
Dihubungi terpisah, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan dan Kepala-Leher, dr Wijaya Juwarna SpTHT KL, mengatakan, swab nasofaring sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan