Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 13 Januari: 91 Juta Kasus | Keadaan Darurat di Malaysia | China Akan Beri Myanmar Vaksin Gratis Covid-19

Kompas.com - 13/01/2021, 09:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Ontario berada dalam krisis dan dengan tren saat ini ICU rumah sakit kami akan kewalahan dalam beberapa minggu dengan konsekuensi yang tidak terpikirkan," kata Ford.

Baca juga: Berikut Sederet Negara yang Kembali Berlakukan Lockdown akibat Lonjakan Kasus Covid-19

India

Maskapai asal India, SpiceJet, menerbangkan kiriman vaksin Covid-19 dari Kota Pune ke Ibu Kota New Delhi pada Selasa (12/1/2021), sebagai persiapan untuk apa yang disebut pihak maskapai sebagai proses vaksinasi terbesar di dunia.

Maskapai swasta tersebut akan mengirimkan vaksin curah ke sejumlah kota, seiring dengan upaya otoritas negara-negara bagian untuk meluncurkan proses distribusi.

"Hari ini menandai fase yang panjang dan menentukan dalam perjuangan India melawan pandemi, dan SpiceJet bangga dalam membantu proses vaksinasi terbesar dalam sejarah umat manusia," kata Direktur SpiceJet Ajay Singh dikutip dari Reuters, Selasa (12/1/2021).

Infeksi Covid-19 di India meningkat 12.584 kasus pada Selasa, penambahan harian terendah dalam beberapa bulan terakhir, sehingga jumlah keseluruhan kini mencapai 10,48 juta dan jumlah kematian tercatat sebanyak 151.327 kasus, naik 167 kasus dari hari sebelumnya.

Para pejabat otoritas kesehatan di beberapa negara bagian India menyatakan bahwa mereka telah siap untuk menerima kiriman vaksin tersebut.Baca juga: Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia

China

Perawat Israel menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan di Barzilai Madical Center di kota Ashkelon, pada Minggu (20/12/2020).AP PHOTO/TSAFRIR ABAYOV Perawat Israel menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan di Barzilai Madical Center di kota Ashkelon, pada Minggu (20/12/2020).

Melansir Reuters, Selasa (12/1/2021), China akan memberi Myanmar sejumlah vaksin Covid-19 secara gratis.

Hal itu seperti yang diumumkan saat Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengakhiri kunjungan selama dua hari di Myanmar, Selasa.

"China akan terus menyediakan bahan anti epidemi sesuai dengan kebutuhan Myanmar. Kami akan memberikan sejumlah vaksin virus corona secara gratis dan akan melanjutkan diskusi tentang kerja sama vaksin," kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

Kementerian juga mengatakan bahwa ketika Menlu Wang Yi bertemu dengan panglima tertinggi militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dia meminta dukungan militer untuk Koridor Ekonomi China-Myanmar.

Koridor tersebut adalah jaringan proyek transportasi dan infrastruktur yang melintasi daerah di mana faksi etnis minoritas saling berperang dengan pasukan pemerintah.

Baca juga: [HOAKS] Penerima Vaksin Covid-19 Perdana dari Pfizer Meninggal Dunia

Malaysia

Raja Malaysia mengumumkan keadaan darurat nasional pada Selasa (12/1/2021) untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Tindakan pemerintah ini menjadi sebuah langkah yang dicela oposisi sebagai upaya Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mempertahankan kendali di tengah perebutan kekuasaan.

Baca juga: Berikut 10 Raja Terkaya di Dunia

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Selasa, Muhyiddin mengatakan parlemen akan ditangguhkan untuk jangka waktu yang ditentukan.

Dia menambahkan bahwa pemilihan tidak akan diadakan di Negeri Jiran selama keadaan darurat, yang bisa berlangsung hingga 1 Agustus.

"Izinkan saya meyakinkan Anda, pemerintah sipil akan terus berfungsi. Keadaan darurat yang diumumkan oleh raja bukanlah kudeta militer dan jam malam tidak akan diberlakukan," kata Muhyiddin seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Kasus Parodi Indonesia Raya, Mengapa Pelecehan Simbol Negara Masih Kerap Terjadi?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Kriteria Vaksin Covid-19 Sinovac Bisa Mendapat Izin Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com