Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Whatsapp atau Telegram, Pilih yang Mana?

Kompas.com - 10/01/2021, 08:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Whatsapp membuat kebijakan privasi baru yang mulai berlaku 8 Februari 2021. Pengguna harus menyetujuinya jika tak ingin kehilangan akses ke Whatsapp.

Melansir laman resmi Whatsapp, terdapat beberapa informasi yang akan dikumpulkan atau diminta Whatsapp, seperti informasi akun; informasi penggunaan dan log; informasi perangkat dan koneksi; informasi lokasi; cookie; dan sebagainya.

Selain itu, Whatsapp juga bisa membagikan informasi secara global, baik secara internal di dalam perusahaan-perusahaan Facebook, maupun secara eksternal.

"Informasi Anda dapat, misalnya, ditransfer atau dikirim ke, atau disimpan dan diproses di Amerika Serikat; negara atau wilayah tempat afiliasi dan mitra perusahaan-perusahaan Facebook, atau penyedia layanan kami berada; atau negara atau wilayah lain mana pun di seluruh dunia," tulis Whatsapp.

Pada Jumat (8/1/2021), dpengguna Twitter membicarakan kemungkinan pindah ke aplikasi percakapan lainnya seperti Telegram.

Baca juga: [POPULER TREN] Kebijakan Baru Privasi Whatsapp | Penerimaan Sekolah Inspektur Polisi

Jadi, pilih yang mana? Mari melihat perbandingan kedua aplikasi ini:

1. Privasi

Perbedaan utama antara kedua aplikasi ini adalah bahwa Telegram dan WhatsApp memiliki sikap yang berbeda terhadap privasi dan data pengguna.

Melansir laman Telegram, Telegram menjamin lebih aman daripada aplikasi pesan massal lain seperti WhatsApp dan Line.

"Kami didasarkan pada protokol MTProto, dibangun di atas algoritme yang telah teruji waktu untuk membuat keamanan yang kompatibel dengan pengiriman berkecepatan tinggi dan keandalan pada koneksi yang lemah," tulis Telegram.

Selain itu, terdapat obrolan rahasia khusus yang menggunakan end-to-end. Disebutkan bahwa itu tidak meninggalkan jejak di server mereka, tidak mengizinkan pesan diteruskan, dan mendukung pesan hilang dalam periode waktu tertentu.

Obrolan rahasia juga bukan bagian dari cloud Telegram dan hanya dapat diakses di perangkat asalnya.

Melansir Express, 8 Januari 2021, Whatsapp memperkenalkan enkripsi end-to-end untuk semua obrolan, sedangkan Telegram menggunakannya hanya untuk obrolan rahasia.

Fitur obrolan enkripsi end-to-end memungkinkan pengguna Whatsapp menyetel pengatur waktu pada pesan untuk dihancurkan sendiri setelah waktu tertentu.

2. Bot

Di Telegram, Bot adalah program berbasis AI dan mesin yang mampu melakukan banyak tugas secara efisien. Misalnya, bot gambar bisa mendapatkan gambar dari sebuah nama.

Ada banyak jenis bot dengan bot gambar, bot gif, dan bot stiker sebagai beberapa yang paling populer.

3. Cloud storage

Cloud storage atau penyimpanan awan Telegram memungkinkan gambar, pesan teks, file media, dan dokumen disimpan di cloud.

Cloud storage juga memungkinkan pengguna Telegram untuk log in dan log out sehingga pencadangan dan pemulihan tidak membuat pengguna khawatir.

4. Nama pengguna

Privasi di Telegram disebut lebih terjamin karena Telegram menggunakan nama pengguna publik dan memastikan privasi nomor kontak pengguna.

Dengan nama pengguna publik, pengguna Telegram dapat mengobrol dengan orang lain di aplikasi meskipun mereka tidak memiliki nomor kontak orang lain.

5. Sarana komunikasi banyak orang

WhatsApp memiliki grup dan Telegram memiliki channel atau saluran. Namun, keduanya berbeda.

Channel dapat menampung jumlah anggota yang tidak terbatas, sementara Whatsapp terbatas.

Dalam keterangan di situs resmi WhatsApp, aplikasi chatting milik Facebook ini membatasi peserta dalam sebuah grup sebanyak 256 orang.

Pembuat channel beroperasi sebagai admin yang dapat mengambil keputusan tentang pengguna mana yang dapat memposting dan anggota lain dapat melihat posting di channel.

Pada Whatsapp, orang yang beroperasi sebagai admin, dapat terdiri atas lebih dari satu orang. Selain itu, bisa diatur agar hanya admin saja yang bisa mengirim pesan.

6. Dukungan multi-platform

Melansir laman Financial Express, 23 Juli 2019, tidak seperti WhatsApp yang membutuhkan aplikasi seluler untuk dijalankan, Telegram memiliki aplikasi independen untuk semua platform yang ditawarkan.

7. Kompresi media

Kompresi media Telegram memungkinkan pengguna untuk memilih apakah mereka ingin mengompres gambar dan video atau hanya mengirim versi yang tidak dikompresi. Whatsapp tidak memiliki opsi tersebut.

8. Panggilan suara

Baik Telegram maupun Whatsapp memiliki fitur panggilan suara. Namun, Telegram tidak memiliki fitur panggilan video seperti Whatsapp.

9. Berbagi file

Pengguna Telegram dapat mengirim semua jenis file melalui Telegram hingga 1,5GB. Sementara itu, WhatsApp membatasi file yang bisa dikirim, yaitu hanya video, gambar, dan jenis dokumen.

10. Basis pengguna

WhatsApp saat ini memiliki 1,6 miliar pengguna aktif dibandingkan dengan 200 juta pengguna aktif bulanan Telegram yang dilaporkan. 

Whatsapp atau Telegram?

Masih dari Express, jika masalah privasi menjadi prioritas atau pengguna ingin menghindari arus utama, maka Telegram menjadi pilihan yang baik.

Namun, WhatsApp tidak ketinggalan jauh. Baik WhatsApp dan Telegram memiliki banyak fitur serupa seperti tampilan gambar-dalam-gambar dan stiker.

WhatsApp memiliki panggilan video grup, basis pengguna yang lebih besar, enkripsi end-to-end di mana-mana.

Akan tetapi, WhatsApp tertinggal dengan fitur-fitur seperti berbagi file terbatas dan penyimpanan cloud. 

Sebalinya, Telegram menampilkan berbagai bot, berbagi file, kompatibilitas platform, dan privasi lebih terjamin.

Telegram tertinggal dari WhatsApp karena platform tersebut tidak dapat melakukan panggilan video dan juga memiliki basis pengguna yang lebih kecil.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Apakah Ponsel Bisa Akses WhatsApp pada 1 Januari 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com