Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Oximeter, Alat yang Disebut Dibutuhkan Saat Alami Gejala Covid-19?

Kompas.com - 05/01/2021, 14:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai beberapa alat dan obat yang dibutuhkan ketika seseorang mengalami gejala terinfeksi Covid-19 viral di media sosial pada Senin, (4/1/2021).

Pengunggah, yaitu akun akun twitter Yasha Chatab (@MrYasha) menyebutkan bahwa beberapa alat yang diperlukan saat merasakan gejala Covid-19 di antaranya oxymeter dan thermometer.

Keduanya disebut-sebut menjadi alat yang mendasar ketika merasakan beberapa gejala vrus corona. 

Baca juga: Dianggap Bisa Deteksi Covid-19, Perlukah Kita Punya Pulse Oximeter?

"Sebagai penyintas Covid-19, ini sih yg mendasar elo butuh kalo ada gejala:
Alat: Oxymeter & Thermometer
Konsumsi:
- Vitamin C 1000mg x 2 per hari (sehabis makan)
- Vitamin D3 (2000-4000 IU per hari)
- Vitamin E (400 IU per hari)
- Omega 3 (1000 mg per hari)," tulis Yasha dalam twitnya.

Hingga kini, twit tersebut telah di-retwit sebanyak 2.200 kali dan telah disukai sebanyak lebih dari 9.300 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Apa itu oxymeter dan bagaimana cara kerjanya?

Melansir dari Healthline, (2/8/2017), oxymeter atau oximeter merupakan alat yang mampu mendeteksi tingkat oksigen di dalam darah seseorang tanpa orang tersebut merasakan sakit. 

Baca juga: Pulse Oximeter, Bisakah Deteksi Covid-19?

Biasanya oximeter disebut dengan "pulse oximeter" atau oximeter nadi.

Alat ini juga dapat mengetahui seberapa efisien kadar oksigen yang dikirim ke bagian tubuh yang paling jauh dari jantung, seperti kaki dan lengan. 

Tujuan dan penggunaan

Oximeter umumnya ditempelkan pada bagian tubuh, seperti jari kaki atau daun telinga.

Namun, alat ini biasanya digunakan di jari tangan, dan sering dipakai ketika ada perawatan kritis seperti ruang gawat darurat atau rumah sakit.

Tujuan penggunaan oximeter nadi adalah untuk memeriksa seberapa baik jantung seseorang memompa oksigen ke seluruh tubuh.

Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk memantau kesehatan individu dengan kondisi apapun yang dapat memengaruhi kadar oksigen darah, terutama saat merea tengah dirawat di rumah sakit.

Adapun kondisi yang dimaksud, antara lain:

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Asma
  • Radang paru-paru
  • Kanker paru-paru
  • Anemia
  • Serangan jantung atau gagal jantung
  • Cacat jantung kongenital.

Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Ramai-ramai Beli Pulse Oximeter akibat Heboh Happy Hypoxia

Di sisi lain, ada sejumlah kasus penggunaan umum yang berbeda untuk oximeter nadi, yakni:

  • Menilai seberapa baik obat paru-paru baru bekerja
  • Mengevaluasi apakah seseorang membutuhkan bantuan pernapasan atau tidak
  • Mengevaluasi seberapa bergunanya ventilator
  • Memantau kadar oksigen selama atau setelah prosedur pembedahan yang membutuhkan sedasi
  • Menentukan seberapa efektif terapu oksigen tambahan, terutama bila pengobatannya baru
  • Menilai kemampuan seseorang untuk mentolerir peningkatan aktivitas fisik
  • Mengevaluasi apakah seseorang berhenti bernapas sejenak saat tidur atau selama tidur.

Cara kerja oximeter

Saat hendak digunakan, oximeter dijepit atau ditempatkan di jari tangan, daun telinga, atau di jari kaki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com