"Tampaknya pasien dengan varian (baru) memiliki viral load yang lebih tinggi. Yang jelas, lebih mudah bagi mereka untuk menularkannnya kepada orang lain," ujar Kidd.
Meski demikian, data yang dibeberkan masih awal dan memerlukan lebih banyak bukti.
Para peneliti yang melakukan studi pemodelan London School of Hygiene and Tropical Medicine, memperkirakan, varian baru dari virus sekitar 56 persen lebih menular dibandingkan varian virus sebelumnya.
Varian yang lebih menular, berarti membutuhkan lebih sedikit partikel virus dalam inang untuk menyebarkan patogen.
Selain itu, terdapat kemungkinan virus menyebar lebih cepat di saluran udara, membuatnya lebih menular.
Perlu diperhatikan, lebih tingginya tingkat penularan yang tidak dibarengi dengan kontrol ketat, dapat menyebabkan lebih banyak kematian.
Baca juga: Finlandia Laporkan Kasus Varian Baru Virus Corona Inggris dan Afrika Selatan