Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarkan Izin Vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca, Inggris Mulai Vaksinasi 4 Januari 2021

Kompas.com - 31/12/2020, 07:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Inggris memberikan persetujuan regulasi kepada vaksin Covid-19 buatan Universitas Oxford-AstraZeneca, Rabu (30/12/2020). 

Pemerintah Inggris akhirnya menyetujui rekomendasi dari badan pengawas obat (MHRA) terkait izin penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca.

Melansir laman resmi pemerintah Inggris, Rabu (30/12/2020) izin penggunaan vaksin tersebut dikeluarkan setelah MHRA melakukan analisis data uji klinis, dan menyimpulkan bahwa vaksin Oxford-AstraZeneca telah memenuhi standar keamanan, kualitas, dan efektivitas.

Baca juga: AstraZeneca Sebut Vaksinnya Akan Efektif pada Varian Baru Virus Corona

Sementara itu, Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) akan segera menerbitkan daftar kelompok prioritas yang akan menerima vaksin Oxford-AstraZeneca.

Sebelumnya, Inggris telah memulai vaksinasi dengan menggunakan vaksin buatan Pfizer-BioNTech.

Dengan persetujuan untuk Oxford-AstraZeneca, maka negara itu kini memiliki dua opsi untuk program vaksinasi yang telah digulirkan.

Upaya menghentikan pandemi

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, persetujuan yang dikeluarkan untuk vaksin Oxford-AstraZeneca menandakan kemajuan sains Inggris, dan upaya cepat untuk memvaksinasi lebih banyak orang.

Baca juga: Pemerintah Segera Teken Kerja Sama Pengadaan Vaksin dengan AstraZeneca dan Pfizer

Melansir NBC News, Rabu (30/12/2020) Profesor Andrew Pollard, direktur Oxford Vaccine Group, mengatakan, ini merupakan langkah awal yang baik dalam upaya menghentikan pandemi Covid-19.

“Meskipun ini baru permulaan, kami akan mulai mengatasi pandemi, melindungi kesehatan dan ekonomi, dengan memvaksinasi mereka yang rentan, sebanyak mungkin secepat mungkin,” kata Pollard.

Sementara itu, CEO AstraZeneca, Pascal Soriot mengatakan, ini adalah hari penting ketika rakyat Inggris memiliki opsi tambahan untuk vaksin yang telah teruji dan efektif.

“Hari ini adalah hari penting bagi jutaan orang di Inggris yang akan mendapatkan akses ke vaksin baru ini. Vaksin ini telah terbukti efektif, dapat ditoleransi dengan baik, mudah dikelola dan dipasok oleh AstraZeneca tanpa keuntungan," kata Soriot.

Baca juga: Berdasar Studi Peer-Review, Vaksin Oxford-AstraZeneca Aman dan Efektif

Lebih mudah didistribusikan

Melansir The Guardian, Rabu (30/12/2020) izin penggunaan terhadap vaksin Oxford-AstraZeneca mendapat apresiasi dari para pakar.

Sebab vaksin Pfizer-BioNTech yang saat ini telah digulirkan, membutuhkan fasilitas penyimpanan dengan suhu minus 70 derajat Celcius, yang membuatnya sulit didistribusikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com