Sementara itu, vaksin Oxford-AstraZeneca bisa disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcisus. Selain itu, karena diproduksi di dalam negeri, maka pengiriman suplai bisa lebih cepat, dibandingkan dengan vaksin Pfizer-BioNTech yang harus dikirim dari Belgia.
Program vaksinasi menggunakan vaksin Oxford-AstraZeneca akan dimulai pada 4 Januari 2021 dan ditargetkan bisa mengimunisasi jutaan orang dalam kategori berisiko secepat mungkin.
Kemunculan varian baru virus corona yang menyebabkan tingginya angka infeksi membuat program vaksinasi menjadi jauh lebih mendesak.
Kemudahan penggunaan vaksin Oxford-AstraZeneca berarti, apoteker dapat memberikan suntikan di apotek, seperti yang mereka lakukan untuk suntikan vaksin flu.
Baca juga: 2 Negara Afrika Ini Kembangkan Alat Tes Covid-19, Diklaim Lebih Murah dari PCR
Health Secretary @MattHancock tells @skygillian that the UK has 100 million doses of the Oxford/AstraZeneca vaccine on order and the roll out will begin on 4 January.
Read more: https://t.co/BqydNJZtMK pic.twitter.com/ghfoeBfkQ6
— Sky News (@SkyNews) December 30, 2020
100 juta dosis
Matt Hancock, sekretaris kesehatan Inggris, mengatakan, Inggris telah memesan 100 juta dosis vaksin Oxford-AstraZeneca.
"Kami sudah mendapatkan cukup vaksin untuk memvaksinasi seluruh populasi. Kami mendapat 100 juta dosis yang telah dipesan, ditambah 30 juta dosis vaksin Pfizer dan itu cukup untuk dua dosis untuk seluruh populasi," kata Hancock.
Vaksin Oxford-AstraZeneca diketahui memiliki tingkat efektivitas 62 persen dari hasil uji coba terhadap 11.636 relawan.