Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AstraZeneca Sebut Vaksinnya Akan Efektif pada Varian Baru Virus Corona

Kompas.com - 28/12/2020, 12:05 WIB
Mela Arnani,
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala perusahaan di balik vaksin virus corona Oxford-AstraZaneca mengatakan bahwa para peneliti yakin vaksin mereka akan efektif melawan jenis varian virus baru yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Kepala Eksekutif Astra Zeneca, Pascal Soriot mengatakan dirinya memuji vaksin Astra Zeneca dan menyebutnya sebagai formula pemenang.

"Sejauh ini kami pikir vaksin harus tetap efektif. Tapi kami tidak bisa memastikan, jadi kami akan mengujinya," ujar Soirot dikutip dari Guardian (27/12/2020). 

Baca juga: Sejumlah Pakar Pertanyakan Hasil Uji Klinis Vaksin Covid-19 AstraZeneca

100 juta dosis

Saat ini 100 juta dosis vaksin Oxford-AstraZeneca telah dipesan di Inggris. Adapun sekitar 40 juta dosis akan tersedia pada akhir Maret 2021.

Vaksin akan mulai diluncurkan secara massal mulai 4 Januari.

Meski demikian juru bicara pemerintah mengatakan The Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) atau Badan Pengaturan Produk Obat dan Kesehatan Inggris harus diberikan waktu untuk memeriksanya.

“Regulator obat-obatan sedang meninjau data akhir dari uji klinis fase tiga Universitas Oxford-AstraZeneca untuk menentukan apakah vaksin tersebut memenuhi standar kualitas, keamanan dan keefektifan yang ketat,” kata juru bicara tersebut.

Kemanjuran vaksin Oxford-AstraZeneca

Sejumlah kekhawatiran vaksin Oxford muncul terkait mungkin tidak sebaik dalam mencegah penyakit simptomatik seperti vaksin lain dari Pfizer.

“Kami pikir kami telah menemukan formula kemenangan dan bagaimana mendapatkan kemanjuran yang, setelah dua dosis, ada di sana dengan orang lain. Saya tidak dapat memberi tahu Anda lebih banyak karena kami akan menerbitkannya suatu saat nanti,” ujar Soriot.

Baca juga: Efektif 90 Persen, Ketahui 7 Fakta Vaksin AstraZeneca-Oxford

Sejauh ini, dari angka yang dirilis, vaksin Oxford menunjukkan keefektifan hingga 90 persen pada mereka yang diberi setengah dosis diikuti dengan dosis penuh. 

Sedangkan vaksin Pfizer dan mitranya di Jerman, BioNTech mempunyai kemanjuran sebesar 95 persen.

 

“Kami lebih suka hasil yang lebih sederhana, tetapi secara keseluruhan kami pikir ini positif, mereka bertemu kriteria yang ditetapkan oleh regulator di seluruh dunia," ujarnya.

Sebelumnya, publikasi AstraZeneca tentang hasil yang tidak diharapkan dan penghentian sementara uji coba telah dilaporkan menyebabkan kekhawatiran di Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Ucapan Soriot terkait varian baru ini muncul setelah lebih banyak negara di Eropa mulai meluncurkan program vaksinasinya menggunakan vaksin yang dikembangkan dari Pfizer dan BioNTech.

Baca juga: Setelah Sinovac, Mungkinkah Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer Digunakan Juga di Indonesia?

Data akhir uji klinis

Dikutip dari AP, Senin (28/12/2020), Pemerintah Inggris menuturkan, regulator obatnya tengah meninjau data akhir dari uji klinis fase tiga AstraZeneca.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com