"Ada pasangan dari Inggris yang pulang dengan dua virus yang bermutasi ini," ujar Kerry Chant, Chief Health Officer di NSW.
"Harus saya jelaskan klaster di Avalaon tidak memiliki jenis virus yang bermutasi ini," kata dia.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Masuk Australia, Dibawa 2 Orang dari Inggris
Menteri Kesehatan Jepang mengonfirmasi adanya kasus pertama varian baru virus corona yang sebelumnya teridentifikasi di Inggris.
Lima kasus varian baru virus corona tersebut ditemukan pada 5 orang yang tiba di Jepang antara 18-21 Desember, sebelum Jepang mengetatkan pengawasan perbatasan pada Jumat (25/12/2020) bagi para pendatang dari Inggris.
Dari kelima kasus tersebut, seorang pria berusia 60-an tahun mengeluhkan gejala kelelahan, sementara 4 orang lainnya tanpa gejala.
Baca juga: Jepang Desak Joe Biden Dukung Kuat Taiwan dalam Perlawanannya terhadap Agresi China
Dikutip dari Straits Times, Jumat (25/12/2020), masih belum diketahui apakah strain tersebut lebih menular dari biasanya atau tidak.
Sebelumnya, Malaysia juga telah menemukan mutasi yang dikatakan memiliki infektivitas 10 kali lebih besar daripada strain normal.
Baca juga: Indonesia sudah Datangkan Vaksin Sinovac, Bagaimana dengan Malaysia?
Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan mengumumkan kasus pertama varian baru virus corona di Lebanon.
Dikutip dari Arab News, Sabtu (26/12/2020),orang yang terinfeksi varian baru itu baru saja kembali ke Beirut dari London pada 21 Desember 2020.
Oleh karena itu, Hasan meminta penumpang penerbangan yang sama dan keluarga mereka untuk berhati-hati dan melakukan karantina di rumah selama 10 hari.
Hasan menyebutkan, orang yang terinfeksi adalah warga negara Lebanon yang tinggal di Tripoli, dan saat ini tengah melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Baca juga: Kemiskinan Ekstrem Landa Pengungsi Suriah di Lebanon, Bagaimana Kondisinya?
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, belum ada temuan kasus dengan varian baru virus corona di Indonesia.
"Varian baru virus corona tersebut belum terkonfirmasi ada di Indonesia," kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/12/2020).
Saat disinggung mengenai langkah antisipasi terkait varian baru virus corona tersebut, Wiku enggan menanggapi.
Ia menyatakan, pihaknya kini sedang melakukan surveilans terhadap virus yang beredar di Indonesia.
"Kami sedang melakukan surveillance terhadap virus yang beredar di Indonesia," ucap Wiku.
Baca juga: Berikut 8 Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona, Bagaimana dengan Indonesia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.