Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara di Asia yang Konfirmasi Temuan Varian Baru Virus Corona

Kompas.com - 27/12/2020, 11:50 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Temuan varian baru virus corona di Inggris menimbulkan kekhawatiran baru di dunia.

Kasus Covid-19 di banyak negara belum terkendali, bahkan peningkatannya melaju lebih cepat.  

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, strain baru virus corona itu 70 persen lebih menular dibandingkan virus aslinya.

Strain tersebut diberi nama "VUI-202012/01" dan saat ini masih diteliti oleh sejumlah ahli di negara tersebut.

Selain Inggris, Perancis melaporkan kasus pertama dari varian baru virus corona pada Sabtu, (26/12/2020).

Kasus itu berasal dari seorang pria warga negara Perancis yang kembali ke negaranya setelah mengunjungi London, Inggris, pada 19 Desember 2020.

Setibanya di Perancis, pria itu dites positif terinfeksi varian baru virus corona dan harus menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: 13 Negara yang Laporkan Temuan Varian Baru Virus Corona

Di Asia, temuan varian baru virus corona juga ditemukan di sejumlah negara. Berikut negara di Asia yang telah mengonfirmasi adanya varian baru virus corona:

Singapura

Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi 21 kasus Covid-19 pada Rabu (23/12/2020).

Satu di antaranya merupakan kasus virus corona mutasi baru dari Inggris.

Pasien adalah seorang pelajar Singapura berusia 17 tahun yang pulang dari Inggris, seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (23/12/2020).

Kasus itu teridentifikasi sebagai kasus nomor 58.504. Ia tinggal di Inggris selama studinya sejak Agustus 2020.

Pasien yang tak disebutkan identitasnya ini tiba di Singapura pada 6 Desember 2020 dan melakukan karantina selama dua minggu sesuai protokol.

Baca juga: Singapura Identifikasi Kasus dengan Varian Baru Virus Corona seperti di Inggris

2. Australia

Pembatasan sosial yang ketat telah berhasil menurunkan tingkat penyebaran virus corona di Australia pada pertengahan April 2020. AAP: Dave Hunt Pembatasan sosial yang ketat telah berhasil menurunkan tingkat penyebaran virus corona di Australia pada pertengahan April 2020.
Sementara itu, di Australia, Pemerintah New South Wales (NSW) menyebutkan, warga yang pulang dari luar negeri telah membawa varian baru virus corona.

Akan tetapi, varian baru ini bukan yang ditemukan di kawasan Northern Beach yang menjadi pusat wabah virus corona, dan menyebabkan pembatasan aturan diberlakukan di kawasan Greater Sydney.

"Ada pasangan dari Inggris yang pulang dengan dua virus yang bermutasi ini," ujar Kerry Chant, Chief Health Officer di NSW.

"Harus saya jelaskan klaster di Avalaon tidak memiliki jenis virus yang bermutasi ini," kata dia.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Masuk Australia, Dibawa 2 Orang dari Inggris

3. Jepang

Warga memakai masker pelindung berjalan di sebuah distrik pasar lokal di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, Rabu (13/5/2020).ANTARA FOTO/REUTERS/KIM KYUNG-HOON Warga memakai masker pelindung berjalan di sebuah distrik pasar lokal di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, Rabu (13/5/2020).
Menteri Kesehatan Jepang mengonfirmasi adanya kasus pertama varian baru virus corona yang sebelumnya teridentifikasi di Inggris.

Lima kasus varian baru virus corona tersebut ditemukan pada 5 orang yang tiba di Jepang antara 18-21 Desember, sebelum Jepang mengetatkan pengawasan perbatasan pada Jumat (25/12/2020) bagi para pendatang dari Inggris.

Dari kelima kasus tersebut, seorang pria berusia 60-an tahun mengeluhkan gejala kelelahan, sementara 4 orang lainnya tanpa gejala.

Baca juga: Jepang Desak Joe Biden Dukung Kuat Taiwan dalam Perlawanannya terhadap Agresi China

4. Malaysia

Suasana di Kuala Lumpur, Malaysia, saat pemberlakuan lockdown sebagai antisipasi penyebaran virus corona, Mei 2020.Shutterstock/Yuri Abas Suasana di Kuala Lumpur, Malaysia, saat pemberlakuan lockdown sebagai antisipasi penyebaran virus corona, Mei 2020.
Kementerian Kesehatan Malaysia telah mengidentifikasi strain baru Covid-19 di negara tersebut dari sampel yang diambil di Sabah.

Dikutip dari Straits Times, Jumat (25/12/2020), masih belum diketahui apakah strain tersebut lebih menular dari biasanya atau tidak.

Sebelumnya, Malaysia juga telah menemukan mutasi yang dikatakan memiliki infektivitas 10 kali lebih besar daripada strain normal.

Baca juga: Indonesia sudah Datangkan Vaksin Sinovac, Bagaimana dengan Malaysia?

5. Lebanon

Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan mengumumkan kasus pertama varian baru virus corona di Lebanon.

Dikutip dari Arab News, Sabtu (26/12/2020),orang yang terinfeksi varian baru itu baru saja kembali ke Beirut dari London pada 21 Desember 2020.

Oleh karena itu, Hasan meminta penumpang penerbangan yang sama dan keluarga mereka untuk berhati-hati dan melakukan karantina di rumah selama 10 hari.

Hasan menyebutkan, orang yang terinfeksi adalah warga negara Lebanon yang tinggal di Tripoli, dan saat ini tengah melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Baca juga: Kemiskinan Ekstrem Landa Pengungsi Suriah di Lebanon, Bagaimana Kondisinya?

Bagaimana dengan Indonesia?

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, belum ada temuan kasus dengan varian baru virus corona di Indonesia.

"Varian baru virus corona tersebut belum terkonfirmasi ada di Indonesia," kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/12/2020).

Saat disinggung mengenai langkah antisipasi terkait varian baru virus corona tersebut, Wiku enggan menanggapi.

Ia menyatakan, pihaknya kini sedang melakukan surveilans terhadap virus yang beredar di Indonesia.

"Kami sedang melakukan surveillance terhadap virus yang beredar di Indonesia," ucap Wiku.

Baca juga: Berikut 8 Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona, Bagaimana dengan Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com