Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mereka soal Budi Gunadi Sadikin, Menkes Baru yang Bukan dari Kalangan Dokter

Kompas.com - 24/12/2020, 07:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan perombakan atau reshuffle kabinet pada Selasa (22/12/2020) dengan mengangkat sejumlah menteri baru.

Tercatat, ada enam nama baru yang masuk ke dalam kabinet, salah satunya adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Budi Gunadi Sadikin menggantikan Terawan Agus Putranto. Penunjukan Budi menjadi sorotan karena ia tidak memiliki latar belakang dokter, background yang selama ini dimiliki para menteri kesehatan yang pernah ada.

Budi Gunadi merupakan seorang lulusan Fisika Nuklir.

Baca juga: Mengenal Sosok Budi Gunadi Sadikin yang Disebut-sebut Potensial Geser Posisi Terawan

Beragam komentar dilontarkan atas pilihan Jokowi ini, termasuk di media sosial.

Seperti apa komentar dan harapan yang muncul atas terpilihnya Budi Gunadi Sadikin sebagai Menkes?

IDI

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) termasuk di antara pihak yang merespons pengangkatan Budi ini.

Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban mengaku tak mempermasalahkan latar belakang Budi yang bukan seorang dokter.

Alasannya, menurut dia, posisi Menteri Kesehatan adalah posisi manajerial yang akan mengatur jalannya kementerian mengatasi berbagai persoalan kesehatan.

"Yang penting kan team work-nya nanti bagaimana dia merekrut pembantunya yang harusnya memang ahli dalam bidang kedokterannya sehingga keputusannya menjadi bermanfaat," kata Zubairi, Rabu (23/12/2020).

Ia juga meyakini bahwa pengalaman atau track record Budi akan sangat membantu dalam mengurai masalah kesehatan di Indonesia, seperti TBC, HIV/AIDS, dan Narkotika.

Baca juga: Menkes Baru Bukan Berasal dari Kalangan Dokter, Ini Tanggapan IDI

Ekonom

Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, penunjukan Budi sebagai Menkes menjadi secercah harapan bagi penanganan Covid-19 di Indonesia.

Selama ini, Faisal termasuk salah satu yang sering mengkritik kinerja Terawan dalam merespons dan menangani pandemi.

Menurut dia, Budi merupakan sosok profesional dan memiliki karakter yang sigap dalam mengambil kebijakan untuk merespons permasalahan yang ada.

"Jadi dengan (Budi Gunadi) dibantu para ahli yang mumpuni, Insya Allah kita memiliki langkah yang lebih jelas untuk mengatas virus ini," kata dia.

Baca juga: Ekonom Soroti Penunjukan Budi Gunadi Sadikin Jadi Menkes

Epidemiolog

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, tugas Menkes Budi cukup berat dalam menyelesaikan sejumlah PR.

"Saya ucapkan selamat, kemudian saya sampaikan bahwa PR-nya besar dan berat. Itu akan bertambah berat apalagi Menkes baru bukan berbasis kesehatan," kata Dicky.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar Budi menunjuk figur-fugur yang tepat untuk membantu tugasnya.

Dicky berharap, menteri kesehatan yang baru dapat meningkatan testing dan tracing dan tidak hanya bergantung pada proses vaksinasi.

"Ingat juga bahwa kegagalan dalam proses vaksinasi itu ada dan cukup besar menurut saya bila hal itu dipaksakan. Terlebih prakondisinya tidak terpenuhi," ujar Dicky.

(Sumber: Kompas.com/Irfan Kamil/Dandy Bayu Bramasta/Yohana Artha Uly | Editor: Krisiandi/Rizal Setyo Nugroho/Erlangga Djumena) 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Wajah Baru Wakil Menteri Kabinet Indonesia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com