Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Kelompok yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19

Kompas.com - 23/12/2020, 19:04 WIB
Tita Meydhalifah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 yang telah memenuhi standar uji coba, saat ini tengah diproduksi dan didistribusikan ke sejumlah negara.

Bahkan, para pemimpin sejumlah negara telah disuntik vaksin untuk membuktikan kepada warganya bahwa vaksin Covid-19 aman untuk digunakan.

Presiden Jokowi sendiri memastikan bahwa pemerintah akan menggratiskan seluruh vaksin Covid-19.

Selain itu, Presiden Jokowi juga kembali menegaskan bahwa ia akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

Baca juga: Catat, 9 Daerah Ini Wajibkan Dokumen Rapid Test Antigen, Mana Saja?

Lantas, apakah vaksin Covid-19 aman untuk semua kelompok orang?

Pakar epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, keamanan vaksin Covid-19 tergantung dari jenis vaksin yang akan dipergunakan dalam suatu negara.

"Kalau misalnya Sinovac hanya untuk usia 18-59 tahun, maka vaksin tersebut tidak bisa digunakan di luar kelompok usia tersebut," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

Dicky menambahkan, pada umumnya anak-anak di bawah usia 18 tahun, wanita hamil, orang yang memiliki riwayat alergi parah, serta orang yang mengalami kondisi penurunan imun seperti menjalani kemoterapi dan transplantasi organ tentunya belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca juga: Catat, 9 Daerah Ini Wajibkan Dokumen Rapid Test Antigen, Mana Saja?

Riset pemberian vaksin

Margaret Keenan, pasien pertama di dunia yang menerima vaksin Covid-19 terlisensi.AP PHOTO/JACOB KING Margaret Keenan, pasien pertama di dunia yang menerima vaksin Covid-19 terlisensi.

Meskipun anak-anak belum diperbolehkan menerima vaksinasi, Dicky memaparkan bahwa saat ini Oxford tengah melanjutkan risetnya mengenai pemberian vaksin untuk kelompok usia 5-12 tahun.

Sementara itu, melansir CNN (16/12/2020), Pzifer pun tengah melakukan uji coba pada lebih dari 153 remaja usia 16-17 tahun.

Hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa tidak ada efek samping serius dari pemberian vaksin Covid-19.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

Masih dari sumber yang sama, sebenarnya vaksin Covid-19 tidak akan menyebabkan perubahan genetik dan uji coba terhadap 23 wanita hamil juga tidak menyebabkan efek samping serius.

Bahkan, vaksin pun tidak berbahaya bagi bayi maupun ibu yang tengah menyusui.

Akan tetapi, para peneliti tidak merekomendasikan pemberian vaksin pada wanita hamil dan menyusui karena masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait kelompok tersebut. 

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Berdasarkan hasil uji coba penelitian, orang dengan riwayat alergi parah mengalami efek samping buruk setelah beberapa menit mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Perlu beberapa waktu untuk mengembalikan kondisi orang tersebut seperti sedia kala.

Dengan demikian, vaksin belum direkomendasikan untuk kelompok orang dengan riwayat alergi yang parah.

Untuk menghindari efek samping dari vaksin yang tidak diinginkan, perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui riwayat penyakit maupun alergi yang berpotensi memunculkan reaksi buruk setelah vaksinasi.

Baca juga: Ramai Topik soal Rapid Antigen, Apakah Sama dengan Swab Antigen?

Penderita kanker dan pengidap HIV/AIDS

Ilustrasi kemoterapi, terapi pengobatan kanker. Ilustrasi kemoterapi, terapi pengobatan kanker.

Sementara itu, perlu pertimbangan lebih lanjut bagi kelompok orang seperti penderita kanker yang menjalani kemoterapi, para penerima trasnplantasi organ, maupun pengidap HIV/AIDS.

Alasannya adalah kelompok tersebut tengah menjalani pengobatan dan sistem imunnya terganggu.

Selain itu, belum ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa vaksin aman untuk kelompok di atas.

Baca juga: Berkaca dari Vaksin HIV, Bagaimana jika Vaksin Corona Tidak Berhasil Ditemukan?

Meskipun vaksin ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19, orang yang tengah terinfeksi virus corona disebutkan belum bisa menerima vaksinasi.

Para ahli merekomendasikan agar pasien positif Covid-19 sembuh dari infeksi dan tidak lagi menunjukkan gejala Covid-19. 

Tidak ada jeda waktu tertentu antara sembuhnya pasien dari Covid-19 dengan waktu diberikannya vaksin. 

Baca juga: Berikut Sanksi bagi ASN yang Nekat Keluar Kota Saat Libur Nataru 2021

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo infografik: Beda Test Antigen, Rapid Test Antibodi, dan PCR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com