Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik Pria di AS Bantu Penumpang Pesawat Bergejala Covid-19 yang Sesak Napas

Kompas.com - 21/12/2020, 17:33 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah heroik terjadi di penerbangan United Airlines 519 rute Orlando-Los Angeles, Amerika Serikat, pada 14 Desember 2020.

Seorang pria bernama Tony Aldapa memberikan bantuan kepada penumpang lain yang mengalami sesak napas dalam perjalanan.

Cerita ini tersebar usai diketahui penumpang yang ditolong tersebut dinyatakan meninggal dunia akibat positif Covid-19.

Mengutip New York Post, Minggu (20/12/2020), Tony bekerja sebagai petugas medis gawat darurat atau Emergency Medical Technician (EMT).

Saat berada di penerbangan, ia melihat seorang pria mengalami sesak napas yang akhirnya pingsan.

Tony pun mendekat dan memberikan pertolongan dengan memberi bantuan napas dengan teknik CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) agar pria tersebut bisa kembali tersadar.

Baca juga: Satgas: Stigma Negatif Pasien Covid-19 Masih Melekat Erat di Masyarakat

Bukan bantuan pernapasan dengan kontak mulut ke mulut, CPR dilakukan dengan memanfaatkan kantong oksigen yang dipasang pada masker darurat di pesawat yang dapat dikompres.

Di tengah masa pandemi virus corona, risiko seseorang mengidap Covid-19 harus selalu diwaspadai.

Dan ternyata benar, pria yang kolaps itu memiliki gejala Covid-19 berupa anosmia atau kehilangan pencium dan perasa.

Hal itu diutarakan sang istri yang berada di sana ketika ditanya Tony. Bahkan sang istri menyebut, suaminya ini sudah dijadwalkan akan menjalani tes Covid-19 di Los Angeles.

Baca juga: Peringatan WHO soal Varian Baru Virus Corona yang Lebih Menular

Sayangnya, fakta itu tidak disampaikan yang bersangkutan sebelum naik ke pesawat udara.

Mengetahui bahaya yang ada, Tony tidak sedikit pun berniat mengurungkan niatnya untuk membantu.

Sebagai seorang petugas medis, ia mengaku tidak mungkin membiarkan seseorang mati di depannya.

"Saya tahu risiko apa saja yang mungkin saya dapatkan ketikan memberi CPR pada seseorang yang potensial menderita Covid-19, tapi saya telah memilih untuk tetap membantunya," tulis Tony dalam akun @Face_WithaQ.

"Saya tahu saya mengetahui ilmunya, pernah mengikuti pelatihan, dan memiliki pengalaman untuk menolong orang, saya tidak bisa duduk diam dan melihat seseorang mati begitu saja," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com