Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Aturan Karantina Memasuki Kota Solo? Simak Penjelasan Berikut...

Kompas.com - 19/12/2020, 20:52 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan terkait adanya proses karantina kepada masyarakat yang memasuki wilayah Kota Surakarta jelang libur Natal dan Tahun Baru 2021 ramai diperbicangkan warganet di media sosial.

Sejumlah masyarakat masih menanyakan aturan karantina bagi para pendatang atau wisatawan yang memasuki Kota Solo.

Baca juga: 6 Daerah yang Terapkan Wajib Dokumen Rapid Test Antigen, Mana Saja?

Berikut salah satu pertanyaan warganet mengenai karantina yang berlaku di Surakarta:

Baca juga: Dari Sekian Jenis Tes Covid-19, Mana yang Paling Akurat?

Melalui surat resmi, Pemerintah Kota Surakarta telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Surakarta bernomor 067/3189 soal isolasi bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Surakarta, serta SE No: 067/3205 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian corona virus disease 2019 (Covid-19) di Kota Surakarta.

Selain berisikan perihal proses karantina bagi pendatang, juga dijelaskan terkait proses isolasi bagi pasien positif Covid-19.

Baca juga: Ramai Topik soal Rapid Antigen, Apakah Sama dengan Swab Antigen?

Bagaimana penjelasannya?

Menurut SE No: 067/3187, disebutkan bahwa setiap orang yang tidak bertempat tinggal di Solo yang masuk ke Kota Surakarta dan menetap paling sedikit 1 x 24 jam di rumah tinggal penduduk wajib melaksanakan karantina paksa di Solo Technopark, kecuali

  1. orang yang bekerja untuk sementara waktu di Kota Surakarta
  2. orang yang memiliki memiliki hasil uji negatif swab PCR atau swab antigen paling lama dua hari sebelum diperiksa Satgas Jogo Tonggo/Tim Cipta Kondisi.

Aturan ini berlaku mulai 20 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu juga disebutkan, Satgas Jogo Tonggo diminta meningkatkan peran serta aktif untuk melakukan pengawasan dan melaporkan keberadaan pemudik kepada Satgas Penangangan Covid-19 Kota Surakarta melalui Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Antibodi terhadap Covid-19?

 

Isolasi

Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Senin (31/7/2017).KOMPAS.com/M Wismabrata Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Senin (31/7/2017).

Sementara itu, merujuk SE Nomor: 067/3189, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala wajib melakukan isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Adapun mekanisme pelaksanaan isolasi terpusat, sebagai berikut

  1. Puskesmas melakukan tracing kepada pasien terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala
  2. Puskesmas akan mengantar pasien terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala ke asrama Haji Donohudan dengan membawa surat rujukan Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Jika terjadi kesulitan dalam evakuasi, puskesmas akan melakukan evakuasi pasien bersama Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan/Jogo Tonggo dan Tim Cipta Kondisi.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Sejumlah Hoaks soal Vaksin Covid-19

Dalam hal pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala dan ingin menjalankan isolasi mandiri, maka perlu mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta selaku Koordinator Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta.

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan dan Tim Cipta Kondisi akan melakukan evakuasi ke tempat isolasi terpusat kepada pasien yang tidak tertib/patuh dalam isolasi mandiri.

Sementara, pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala akan dilakukan isolasi dan perawatan di RS melalui mekanisme rujukan oleh puskesmas di wilayah pasien.

Nantinya seluruh kegiatan akan berada di bawah pengawasan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surakarta.

Baca juga: [HOAKS] Warga yang Masuk Kota Solo Akan Dikarantina Mulai 15 Desember

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tarif Rapid Test Antigen di 7 Bandara Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com