Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Unggahan "Halte Sedekah" di Palbapang, Yogyakarta, Ini Cerita Pembuatannya

Kompas.com - 19/12/2020, 19:15 WIB
Tita Meydhalifah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Halte Sedekah berlokasi di dua tempat, yakni depan balai desa Palbapang dan di depan balai desa Kebonagung.

“Setiap sesuatu yang termakan oleh orang lain pastilah ada pahala yang akan terus mengalir,” Sujiyati, founder Komunitas Katupadumai dikutip dari Kitabisa. 

Lurah Palbapang, Sukirman mengatakan, Halte Sedekah ini merupakan inisiatif ibu-ibu peduli sosial dan kemiskinan dari komunitas bernama Kamu dan Aku Bersatu Padu untuk Damai (Katupadumai) dari Kelurahan Palbapang, kabupaten Bantul, DIY. 

Baca juga: Video Viral Ular Hijau Melingkar di Samping Rumah Warga, Apa Jenisnya dan Berbahayakah?

Siapapun boleh ambil

Halte sedekah yang telah berjalan sekitar 3 bulan tersebut menyediakan bahan-bahan makanan pokok, nasi, atau bahan makanan yang boleh dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

"Penyedia bahan-bahan pokok adalah Komunitas Katupadumai, tetapi donasi juga boleh disediakan oleh pihak manapun," ungkap Sukirman ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/12/2020).

Bungkusan kantung plastik yang diletakkan di Halte Sedekah tidak hanya bahan-bahan makanan pokok saja. Setiap hari Jumat, terdapat istilah "Jumat Berkah" yang menambahkan sayur-sayuran ke dalam bingkisan.

Sukirman pun menambahkan bahwa bahan makanan yang disediakan Halte Sedekah diperuntukkan bagi kaum dhuafa atau warga dengan ekonomi lemah.

Akan tetapi, apabila warga lain yang membutuhkan juga diperbolehkan mengambil bahan makanan asalkan masih ada stoknya.

"Tujuan utamanya shodaqoh, berbagi pada orang yang kurang mampu. Tapi praktiknya siapapun boleh mengambil," papar Sukirman.

Baca juga: Beredar Tangkapan Layar soal Penerimaan Mahasiswa Baru PKN STAN 2021, Ini Faktanya

Perasaan senasib

Kondisi pandemi Covid-19 membuat semua orang bahu-membahu memberi perhatian pada sesama. Banyak di antara mereka yang berbagi harta, tenaga, dan pikiran sebenarnya terdampak corona, bahkan kehilangan pendapatan.

Namun, perasaan senasib menjadikan rakyat Indonesia bergerak saling membantu.

”Situasi prihatin ini disikapi masyarakat secara positif,” kata Ketua Program Studi Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran Risna Resnawaty, dikutip dari Harian Kompas, Selasa (16/8/2020).

Ketidakjelasan masa depan yang dipicu pandemi, menurut Risna, melunturkan egoisme masyarakat yang muncul dalam kondisi normal.

Inilah rakyat Indonesia, sifat sejati warga +62. Ajaran agama dan budaya lokal dari beratus suku bangsa menjadi pengikat anak bangsa untuk peduli dan saling membantu saudara mereka.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Afrika Selatan, Diduga Picu Gelombang Kedua Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com