Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alergi Setelah Divaksin Pfizer, Seorang Petugas Kesehatan Kini Stabil

Kompas.com - 17/12/2020, 09:32 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang petugas kesehatan di Alaska mengalami reaksi alergi serius setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech.

Namun, otoritas kesehatan masyarakat setempat menyatakan bahwa kondisinya kini sudah stabil.

Melansir Reuters, Kamis (17/12/2020), reaksi negatif pada orang tersebut muncul beberapa menit setelah divaksin pada Selasa (15/12/2020).

Kasus serupa juga dilaporkan terjadi di Inggris pada pekan lalu.

Regulator Inggris telah melarang siapa pun yang memiliki riwayat anafilaksis atau reaksi alergi parah terhadap obat atau makanan, untuk mendapatkan vaksin Pfizer.

Akan tetapi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menyebutkan, mayoritas warga AS aman menerima vaksin tersebut.

Mereka menambahkan, hanya orang yang sebelumnya memiliki reaksi alergi parah terhadap vaksin atau bahan dalam vaksin ini yang harus mengindari suntikan.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Ini Panduan Penerima Vaksin Pfizer-BioNTech

Direktur Departemen Darurat di Ibu Kota Juneau, Lindy Jones, mengatakan, pasien tersebut tidak memiliki riwayat reaksi alergi.

"Gejala pada pasien paruh baya itu sembuh setelah diberikan pengobatan alergi epinefrin," kata dia.

Hingga saat ini, pasien tersebut masih berada di Rumah Sakit Regional Bartlett Juneau dan kondisinya terus dipantau.

Pfizer menyebutkan, vaksin itu dilengkapi dengan peringatan yang jelas bahwa perawatan dan pengawasan medis yang tepat harus selalu tersedia jika terjadi anafilaksis.

Jika diperlukan, Pfizer mengaku siap akan memperbarui bahasa pelabelan untuk vaksin.

Vaksinasi di AS telah dimulai sejak Senin (14/12/2020), setelah otorisasi penggunaan darurat pada pekan lalu.

Dosis awal diberikan kepada petugas kesehatan dan penghuni panti jompo.

Mantan Kepala Ilmuwan FDA, Jesse Goodman, menyebut, reaksi alergi itu mengkhawatirkan tetapi harus menggali informasi lebih banyak untuk memahami risikonya.

"Kita harus mencari tahu banyak hal untuk menginformasikan apakah itu mengubah rekomendasi atau bagaimana ini digunakan," jelas dia.

Penelitian saat ini menunjukkan, meskipun vaksin akan mencegah penyakit, tetapi mungkin tidak menghilangkan kemungkinan bahwa orang masih dapat membawa virus dan menyebarkannya kepada orang lain.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Vaksin Covid-19 yang Ditetapkan untuk Vaksinasi di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com