"Sementara keduanya belum pernah menjabat itu. Gibran malah tiba-tiba saja masuk, jadi birokrat juga tidak pernah," kata Wijayanto.
"Dari sisi kapabilitas juga kita tidak bisa menguji. Pengalaman pengusaha tidak bisa digunakan, sebab logika bisnis itu berbeda dari logika politik," lanjut dia.
Jika melihat perjalanan politik Jokowi, Wijayanto mengatakan, tak bisa disamakan dengan apa yang dilalui Gibran dan Bobby.
Menurut dia, Jokowi dulu melalui proses politik secara natural. Artinya, tak ada pihak tertentu atau lobi-lobi politik yang menyeretnya jadi pemimpin.
Oleh karena itu, tantangan terbesar Gibran dan Bobby adalah menjawab keraguan-keraguan itu dengan kinerja yang baik.
Meski demikian, Wijayanto melihat sisi positif pada kemenangan anak dan menantu Jokowi ini.
"Gibran dan Bobby masuk ke politik ini semoga menjadi aura positif bagi kalangan anak muda untuk tidak alergi politik, karena anak muda ini kan pasti punya visi-visi baru," ujar dia.
"Kedua, mereka belum memiliki track record negatif yang kaitannya dengan korupsi, seperti orang partai," kata Wijayanto.
Baca juga: Kemendagri Pantau Pilkada Medan karena Ada Paslon Menantu Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.