Setelah itu, seluruh penduduk akan diberikan vaksin Covid-19, kapan pun vaksin siap digunakan untuk umum, dan diprioritaskan lokasi berdasarkan penyebaran penyakit ini.
"Penerima manfaat akan dilacak melalui platform digital yang diberi nama Co-WIN. Semua informasi di platform ini akan diperbarui secara real time," demikian ketentuan dalam draf SOP.
Baca juga: [HOAKS] Penerima Pertama Vaksin Pfizer di Inggris Margaret Keenan adalah Aktor Krisis
Kepala penasihat program vaksin Covid-19 India, VK Paul mengatakan, India akan memberikan 600 juta dosis vaksin virus corona ke orang-orang paling rentan dalam waktu enam hingga delapan bulan ke depan.
Pemerintah telah mempersiapkan fasilitas cold storage untuk distribusi vaksin dengan suhu antara 2-8 derajat Celcius.
Paul mengatakan, persiapan ini memenuhi persyaratan untuk mendistribusikan empat kandidat vaksin yang akan digunakan India.
"Empat vaksin, yaitu Serum, Bharat, Zydus, dan Sputnik perlu rantai dingin normal. Saya melihat tidak ada masalah untuk vaksin ini," kata VK Paul.
Serum Institute of India, pembuat vaksin terbesar di dunia, sudah memproduksi dan menyimpan vaksin Covishield AstraZeneca secara massal.
Sementara itu, perusahaan bioteknologi India, Bharat Biotech dan Zydus Cadila, sedang mengembangkan kandidat vaksin mereka sendiri.
Kemudian, perusahaan farmasi India, Hetero, pada bulan lalu telah menandatangani kesepakatan dengan RDIF Rusia untuk memproduksi lebih dari 100 juta dosis vaksin Sputnik V per tahun di India.
Baca juga: Menilik Perbedaan Vaksin Subsidi dan Vaksin Mandiri, Ini Penjelasan Kemenkes