Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Kian Menurun?

Kompas.com - 04/12/2020, 16:19 WIB
Tita Meydhalifah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Drajat menyebutkan, ada proses designifikansi yang melemahkan pentingnya penegakan protokol kesehatan dalam hubungan sosial sehari-hari.

Ia mencontohkan, kini ada kelonggaran untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan seperti hajatan pernikahan atau kegiatan lainnya, asal memenuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Penting Disimak, Ini Panduan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19

Hal ini menunjukkan bahwa protokol kesehatan hanya menjadi syarat.

"Dulu kan semua dilarang. Sekarang, hajat manten (pernikahan) kalau berlebih-lebihan baru dilarang, misal orang banyak sekali, dilarang. Tapi kalau acara hajatan jumlah orang dikontrol boleh. Di sinilah norma tentang protokol kesehatan itu sebagai norma sosial mulai dikurangi atau desakralisasi diturunkan hanya menjadi syarat saja," papar Drajat.

Untuk kembali menegakkan disiplin protokol kesehatan, menurut dia, tergantung pada sistem kontrol pemerintah, sosial, atau budaya masyarakat. 

Sebelumnya, pada awal November 2020, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi menyebutkan, dari tiga hal yang diatur dalam penerapan protokol kesehatan, masyarakat masih kurang patuh dalam penerapan protokol menjaga jarak.

Seharusnya, tiga elemen protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dilakukan secara bersamaan.

Ketika ada salah satu yang tidak diterapkan, maka potensi penularan virus corona masih cukup tinggi.

Baca juga: Protokol Kesehatan Menginap di Hotel Saat Pandemi, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Penyebaran Virus Corona Melalui Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com