Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Disimpan pada Suhu Dingin Bisa Sebabkan Manipulasi Genetik

Kompas.com - 03/12/2020, 18:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Tersiar narasi di media sosial, vaksin yang disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius bukanlah vaksin, melainkan agen transfeksi hidup yang mengakibatkan manipulasi genetik.

Informasi tersebut merujuk pada vaksin Covid-19.

Narasi itu tidak benar.

Sejumlah ahli menegaskan, vaksin Covid-19 tidak dapat mengubah genom manusia. Vaksin Covid-19 pun harus disimpan dalam suhu sangat dingin untuk melindungi molekul basis vaksin Covid-19, yakni mRNA, yang relatif rapuh tidak mudah pecah. 

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Hakim Waluyo pada Sabtu (28/11/2020) mengedarkan narasi mengenai vaksin yang disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius bukanlah vaksin.

Dia adalah agen transfeksi yang dijaga tetap hidup untuk memanipulasi gen manusia. Berikut nukilan isi statusnya:

"Setiap vaksin yang dikirimkan dan disimpan pada suhu -80 derajat bukanlah vaksin. Ini adalah agen transfeksi yang dijaga tetap hidup sehingga akan menginfeksi sel-selmu dan memindahkan materi genetiknya ke dalam sel-sel tubuhmu. Ini artinya dengan kata lain materi genetik sel-selmu akan digantikan dan diubah oleh/dengan materi genetik virus hasil rekayasa laboratorium yang ada di dalam vaksin. Jangan mau dibodohi. Ini adalah apa yang disebut manipulasi genetika manusia dalam skala masif (melalui vaksinasi massal).
Pelajari dengan cermat cara kerja virus menginfeksi untuk benar-benar paham "operasi rekayasa/manipulasi genetika" melalui vaksinasi. Ini adalah sebentuk "senjata biologi" untuk memodifikasi genetika manusia. Tujuannya adalah justru untuk melemahkan daya tahan tubuh atau mematikan kecerdasan biologi tubuh alamiah."

Akun Dwi Astina Nurmansyah dan Amir Hasanudin juga mengedarkan narasi serupa.  

Status Facebook dengan narasi salah yang menyebut bahwa vaksin yang disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius adalah agen transfeksi hidup yang mengakibatkan manipulasi genetik.Facebook Status Facebook dengan narasi salah yang menyebut bahwa vaksin yang disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius adalah agen transfeksi hidup yang mengakibatkan manipulasi genetik.

Klaim ini sebelumnya beredar dalam bahasa Inggris, dapat dilihat pada posting ini, ini, dan ini. Akun Lisa Cole pada Kamis (3/12/2020) menulis status berikut:

"Any vaccine that has to be stored at negative 80 degrees is a living thing..its a transfection agent being kept alive so it can infect your cells..and transfer genetic material..Don't let them fool ya!! It's genetic manipulation on a massive scale."

Penjelasan

Vaksin Covid-19 yang diproduksi Pfizer harus disimpan dalam suhu minus 70 derajat Celcius +/- 10 derajat Celcius. Sementara, vaksin Covid-19 Moderna dapat disimpan pada suhu minus 20 derajat Celcius. Dua vaksin Covid-19 itu berbasis messenger RNA (mRNA).

Pfizer menjelaskan bahwa mRNA adalah molekul, terdiri dari nukleotida yang terhubung dalam urutan unik untuk menyampaikan informasi genetik bagi sel guna menghasilkan protein atau antigen yang dikodekan oleh mRNA.

Setelah mRNA dalam vaksin berada di dalam sel tubuh, sel tersebut menggunakan mesin genetiknya untuk menerjemahkan informasi genetik dan menghasilkan antigen yang dikodekan oleh vaksin mRNA.

Antigen kemudian ditampilkan di permukaan sel, tempat mereka dikenali oleh sistem kekebalan yang menghasilkan respons, termasuk produksi antibodi melawan antigen.

Peneliti dari School of Chemistry and Molecular Biosciences University of Queensland Dr Kirsty Short mengatakan vaksin mRNA tidak akan pernah selamanya memasuki genom.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com