Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Disimpan pada Suhu Dingin Bisa Sebabkan Manipulasi Genetik

KOMPAS.com - Tersiar narasi di media sosial, vaksin yang disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius bukanlah vaksin, melainkan agen transfeksi hidup yang mengakibatkan manipulasi genetik.

Informasi tersebut merujuk pada vaksin Covid-19.

Narasi itu tidak benar.

Sejumlah ahli menegaskan, vaksin Covid-19 tidak dapat mengubah genom manusia. Vaksin Covid-19 pun harus disimpan dalam suhu sangat dingin untuk melindungi molekul basis vaksin Covid-19, yakni mRNA, yang relatif rapuh tidak mudah pecah. 

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Hakim Waluyo pada Sabtu (28/11/2020) mengedarkan narasi mengenai vaksin yang disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius bukanlah vaksin.

Dia adalah agen transfeksi yang dijaga tetap hidup untuk memanipulasi gen manusia. Berikut nukilan isi statusnya:

"Setiap vaksin yang dikirimkan dan disimpan pada suhu -80 derajat bukanlah vaksin. Ini adalah agen transfeksi yang dijaga tetap hidup sehingga akan menginfeksi sel-selmu dan memindahkan materi genetiknya ke dalam sel-sel tubuhmu. Ini artinya dengan kata lain materi genetik sel-selmu akan digantikan dan diubah oleh/dengan materi genetik virus hasil rekayasa laboratorium yang ada di dalam vaksin. Jangan mau dibodohi. Ini adalah apa yang disebut manipulasi genetika manusia dalam skala masif (melalui vaksinasi massal).
Pelajari dengan cermat cara kerja virus menginfeksi untuk benar-benar paham "operasi rekayasa/manipulasi genetika" melalui vaksinasi. Ini adalah sebentuk "senjata biologi" untuk memodifikasi genetika manusia. Tujuannya adalah justru untuk melemahkan daya tahan tubuh atau mematikan kecerdasan biologi tubuh alamiah."

Akun Dwi Astina Nurmansyah dan Amir Hasanudin juga mengedarkan narasi serupa.  

Klaim ini sebelumnya beredar dalam bahasa Inggris, dapat dilihat pada posting ini, ini, dan ini. Akun Lisa Cole pada Kamis (3/12/2020) menulis status berikut:

"Any vaccine that has to be stored at negative 80 degrees is a living thing..its a transfection agent being kept alive so it can infect your cells..and transfer genetic material..Don't let them fool ya!! It's genetic manipulation on a massive scale."

Penjelasan

Vaksin Covid-19 yang diproduksi Pfizer harus disimpan dalam suhu minus 70 derajat Celcius +/- 10 derajat Celcius. Sementara, vaksin Covid-19 Moderna dapat disimpan pada suhu minus 20 derajat Celcius. Dua vaksin Covid-19 itu berbasis messenger RNA (mRNA).

Pfizer menjelaskan bahwa mRNA adalah molekul, terdiri dari nukleotida yang terhubung dalam urutan unik untuk menyampaikan informasi genetik bagi sel guna menghasilkan protein atau antigen yang dikodekan oleh mRNA.

Setelah mRNA dalam vaksin berada di dalam sel tubuh, sel tersebut menggunakan mesin genetiknya untuk menerjemahkan informasi genetik dan menghasilkan antigen yang dikodekan oleh vaksin mRNA.

Antigen kemudian ditampilkan di permukaan sel, tempat mereka dikenali oleh sistem kekebalan yang menghasilkan respons, termasuk produksi antibodi melawan antigen.

Peneliti dari School of Chemistry and Molecular Biosciences University of Queensland Dr Kirsty Short mengatakan vaksin mRNA tidak akan pernah selamanya memasuki genom.

"Alasannya adalah karena genom kita terbuat dari DNA dan materi genetik ini bukanlah DNA, tetapi RNA - dan aturan biologi adalah bahwa RNA tidak dapat menyisipkan dirinya sendiri ke dalam genom DNA," katanya dilansir dari AFP.

Profesor Helen Petoussis-Harris, ahli vaksin di University of Auckland, juga mengatakan bahwa RNA tidak dapat mengubah genom seseorang.

Dinukil dari Science, Alana Gerhardt dari Infectious Disease Research Institute di Seattle Amerika Serikat mengatakan, mRNA relatif rapuh dibandingkan dengan protein atau fragmen protein yang sering membentuk vaksin konvensional, serta mudah pecah pada suhu kamar.

Selain itu, enzim yang disebut ribonuklease yang mengunyah mRNA ada di mana-mana, bahkan di lingkungan laboratorium seperti dari pernapasan dan kulit pekerja laboratorium.

Perusahaan memberi mRNA sejumlah perlindungan selama produksi dan penyimpanan dengan memasukkannya ke dalam pembawa, zat mirip lemak yang disebut nanopartikel lipid. Lipid juga melindungi mRNA dari enzim dalam darah setelah disuntikkan.

Namun, nano partikel itu sengaja dirancang untuk terdegradasi secara perlahan sehingga tidak akan menumpuk di hati dan menyebabkan kerusakan.

Hal serupa diungkapkan peneliti vaksin yang mengepalai International Society for Vaccines, Margaret Liu. Dikutip dari NPR, Liu mengatakan mRNA sangat mudah dihancurkan oleh banyak enzim.

Analogikan vaksin seperti coklat batang yang mudah meleleh. Sama seperti cara agar coklet tidak meleleh, maka ada hal yang dilakukan pembuat obat untuk melindungi vaksinnya.

Liu menjelaskan langkah pertama adalah memodifikasi nukleosida mRNA, yakni bahan penyusun vaksin RNA. Versi modifikasi dipakai karena lebih stabil, layaknya mengganti resep coklat sehingga tidak terlalu meleleh.

Langkah selanjutnya yakni menggunakan nanopartikel lipid, seperti meletakkan cokelat di dalam lapisan permen agar cokelat tidak meleleh.

Bahkan dengan blok penyusun dan lapisan lipid yang distabilkan, mRNA masih bisa mudah rusak. Itulah sebabnya vaksin dibekukan.

"Semuanya terjadi lebih lambat saat Anda menurunkan suhu. Jadi, reaksi kimia Anda - enzim yang memecah RNA - akan terjadi lebih lambat," kata Liu.

Ide ini sama seperti membekukan makanan agar tidak rusak. Karena formulasi spesifik dirahasikan, menurut Liu tidak jelas mengapa dua vaksin mRNA memiliki syarat suhu berbeda. Hal itu sangat tergantung pada data produsen vaksin.

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi vaksin yang disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius adalah agen transfeksi hidup yang mengakibatkan manipulasi genetik salah.

Sejumlah ahli menegaskan, vaksin Covid-19 tidak dapat mengubah genom manusia dan memang harus disimpan dalam suhu sangat dingin untuk melindungi mRNA yang menjadi basis vaksin Covid-19. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/03/182800565/-hoaks-vaksin-covid-19-disimpan-pada-suhu-dingin-bisa-sebabkan-manipulasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke