Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 4 Desember, Taiwan Larang Masuk Pekerja Migran dari Indonesia

Kompas.com - 03/12/2020, 10:50 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Komando Epidemi Pusat (Central Epidemic Command Center/CECC) Taiwan akan memberlakukan larangan masuk bagi semua pekerja migran dari Indonesia mulai 4 Desember 2020.

Melansir Taiwan News, larangan masuk ini karena kasus virus corona di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, masih terus naik.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membenarkan informasi ini.

"Sudah (mengetahui informasi ini). Kalau kita ikuti pemberitaannya adalah pertimbangan kesehatan," kata Plt Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/12/2020).

Faizasyah memastikan telah ada komunikasi antara KDEI dengan pihak-pihak terkait yang memberangkatkan TKI di dalam negeri.

Baca juga: WHO Apresiasi Respons Taiwan Terkait Penanganan Virus Corona

Larangan berlaku selama beberapa pekan ke depan

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan yang juga sebagai Kepala CECC Chen Shih-chung mengatakan, di tengah lonjakan kasus virus corona di Indonesia dan untuk mengurangi masuknya pekerja migran yang terinfeksi, larangan akan diberlakukan dalam beberapa minggu ke depan.

Larangan tersebut berlaku hingga 18 Desember 2020, bertepatan dengan penentuan pelonggaran atau pengetatan pembatasan perjalanan.

Sejak 17 Maret 2020, seluruh pekerja migran yang tiba di Taiwan harus menjalani karantina selama 14 hari.

Sementara itu, karena temuan kasus virus corona yang dikonfirmasi di antara pekerja migran Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, semua pekerja migran Indonesia yang telah memasuki Taiwan pada 20 November 2020 dan setelahnya, harus menjalani karantina di pusat karantina resmi.

Baca juga: Ini Bedanya Kehilangan Penciuman karena Virus Corona dan Pilek


Rata-rata jumlah mingguan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang masuk ke Taiwan pada November sebanyak 677 orang.

Penangguhan selama dua minggu diharapkan dapat mengurangi 1.350 TKI yang tiba di Taiwan.

Jika penilaian lanjutan menetapkan pekerja migran Indonesia dapat diizinkan masuk ke Taiwan, maka jumlah akan dikurangi setengahnya.

Berarti, maksimal akan ada 339 pekerja Indonesia yang tiba di Taiwan per minggu.

Diberitakan Reuters, lebih dari 250.000 pekerja migran dari Indonesia di Taiwan.

Sejak awal bulan ini, lebih dari 70 orang di Indonesia, yang sebagian besar bekerja sebagai pembantu rumah tangga, telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Pemerintah Taiwan melaporkan, 20 dari 24 kasus baru yang dilaporkan pada Senin (1/12/2020), berasal dari Indonesia.

Baca juga: Studi: Virus Corona Dapat Masuk ke Otak

Melansir situs resmi Kemenlu, data per 3 Desember 2020 menunjukkan, banyaknya WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19 di luar negeri berjumlah 2081 orang, dengan 1.439 telah sembuh, 159 meninggal dunia, dan 483 dalam perawatan.

Adapun WNI di Taiwan yang dinyatakan positif terpapar virus corona berjumlah 70 orang, dengan 19 sudah sembuh dan 51 dalam kondisi yang stabil. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com