Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Mulut Tak Bisa Ditutup Akibat Menguap Terlalu Lebar, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 30/11/2020, 19:48 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah video mengenai seseorang yang tak bisa menutup kembali mulutnya setelah menguap terlalu lebar viral di media sosial Instagram.

Postingan tersebut diunggah oleh akun @dr.helmiyadi_hk.

“Jangan menguap terlalu lebar dan ketawa terlalu ngakak kalau tidak mau seperti ini," tulis akun tersebut dalam keterangan video.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Helmiyadi Kuswardhana (@dr.helmiyadi_hk)

Baca juga: Video Viral 2 Pria Jambret Uang Pengemis Tua, Korban: Saya Siapkan untuk Beli Kain Putih

Sampai dengan saat ini postingan tersebut telah disukai oleh lebih dari 9.943 pengguna. Beragam komentar warganet muncul terkait peristiwa tersebut.

“Demi apa pernah begini aku dong, kasusnya karena nguap lebar dan langsung bunyi getruk gitu di rahang. Dan setelah itu aku ga bisa menganga lebar kalau mau makan atau minum. Ga enak bgt karena sakit:( kejadian ada sekitar seminggu aku begitu sampe satu hari rahang aku normal lagi karena tidur salah posisi, dan setelah itu aku jadiin pelajar buat engga nguap lebar dan ketawa bahak bahak. Dapet hikmah pelajaran. Dan liat ini jadi ngingetin lagi buat bisa bisa inget hal itu. Terima kasih dok,” tulis seorang warganet dengan akun @abdullahsmith.

“Pernah beberapa kali waktu usia belasan tahun tapi bisa balik lagi.. Sekarang kerasa ada bekasnya. Jadi longgar rahang,” tulis akun @yana.ward.

Baca juga: Video Viral Adu Banteng Ambulans Vs Sepeda Motor, Siapa yang Salah?

Lantas, kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Konfirmasi Kompas.com

Pengunggah video, dr Helmiyadi Kuswardhana menceritakan kondisi pasien yang tak bisa menutup mulut tersebut mengalami dislokasi pada rahang. Helmiyadi merupakan dokter di RSUD Haji Makassar sekaligus pemilik Klinik HK Medical Center Makassar.

“Pada pasien kemarin karena pasien menguap terlalu lebar,” terang Helmiyadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Ia menjelaskan dislokasi pada rahang bisa terjadi karena terjadi kelemahan otot, ligament, dan kapsul di daerah TMJ (temporo-mandibular joint).

Kelemahan tersebut menurutnya bisa terjadi karena disebabkan beberapa hal, di antaranya:

  • Riwayat trauma (kecelakaan lalu-lintas, kecelakaan olahraga, ditinju, riwayat dislokasi sebelumnya)
  • Over aktifitas (menguap terlalu lebar, tertawa terlalu ngakak, menggigit makanan yang ukuran lebih besar dari mulut, menggigit makanan yang keras, muntah hebat)
  • Penyakit bawaan (epilepsi)

Helmiyadi mengingatkan, apabila terjadi kondisi dislokasi rahang sebagaimana yang terjadi di video, harus segera membawanya ke Unit Gawat Darurat (UGD).

Sebab, kata pemilik Chanel Youtube dr. Helmiyadi SpOT itu, jika tidak segera ditangani bisa mengakibatkan otot bengkak dan penanganan harus dilakukan di kamar operasi untuk dilakukan pembiusan serta diberi relaksan otot.

Baca juga: Crutchlow Alami Dislokasi Pergelangan Kaki Kanan akibat Kecelakaan di Mugello

“Kalau tambah lama menjadi kronik bahkan harus dioperasi untuk mengembalikannya,” tuturnya.

Ia menjelaskan, setelah dikembalikan ke posisi semula, maka posisi tulang rahang masih harus dipertahankan menggunakan perban kepala selama tiga hari.

Adapun saat makan, minum, maupun berbicara, mulut dijaga agar tak terlalu terbuka lebar guna mencegah terjadinya dislokasi lagi.

Pada pasien yang ditanganinya di video tersebut, Helmi menceritakan, dislokasi rahang menyebabkan pasien mengalami kesulitan menutup mulutnya, kesakitan, dan tidak bisa bicara.

Dislokasi rahang umumnya terjadi pada usia tua, akan tetapi tak menutup kemungkinan anak muda bisa mengalaminya.

“Seharusnya pada usia tua, tapi karena kebiasaan anak muda sekarang yang terlalu over, misalnya suka ketawa ngakak apalagi kalau lagi kumpul bareng teman-teman, sehingga bisa dislokasi,” terangnya.

Baca juga: Petarung UFC Masuk Penjara Usai Hancurkan Rahang Pelanggannya

Pencegahan

Helmiyadi mengatakan ada sejumlah hal yang bisa dilakukan guna menghindari terjadinya dislokasi rahang.

Di antaranya mencegah terjadinya benturan di area rahang dengan tak lupa mengenakan helm saat berkendara atau pengaman kepala saat berolahraga.

Selain itu, ketika makan sebaiknya menghindari makanan yang terlalu keras. Jika makanan berukuran besar, maka sebaiknya makanan tersebut dipotong kecil-kecil.

“Hindari menguap terlalu lebar dan ketawa terlalu ngakak,” ujarnya.

Terakhir, ia mengingatkan jika ada penyakit bawaan seperti epilepsi maka harus segera pergi berobat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com