Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Obat Antibodi Regeneron yang Disetujui FDA untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 22/11/2020, 20:03 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Sabtu (21/11/2020) memberikan izin penggunaan darurat obat antibodi produksi Regeneron Pharmaceutical Inc untuk pasien virus corona.

Antibodi Regeneron merupakan obat eksperimental yang diberikan pada Presiden AS Donald Trump saat dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu.

Mengutip AP, penggunaan antibodi tersebut disetujui untuk mencegah penyakit berkembang lebih lanjut pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Akan tetapi, sejumlah ahli meragukan obat ini. Terdapat sejumlah hal yang dinilai menjadi kelemahan antibobdi Regeneron. 

Baca juga: Trump Janji Akan Beri Obat Covid-19, Regeneron Gratis

Kelemahan antibodi Regeneron

Antibodi Regeneron merupakan obat yang diberikan dalam satu kali infus. Obat tersebut merupakan produk biologis rumit, sehingga butuh waktu dalam pembuatannya.

Dilansir Washington Post, obat antobodi Regeneron adalah gabungan dari dua antibodi monoklonal, yang disebut casirivimab dan imdevimab.

Antibodi merupakan protein yang dibuat tubuh yang menargetkan dan membantu menghilangkan virus, tetapi perlu waktu berminggu-minggu setelah infeksi terjadi.

Sementara, antibodi monoklonal yang dibuat di laboratorium adalah protein yang meniru kemampuan sistem kekebalan untuk menyerang virus.

Jika pandemi terus berlanjut, pengobatan dengan regeneron dinilai akan terbatas.

Karena tidak seperti pil konvensional, obat ini disintesis oleh organisme hidup dalam reaktor khusus, dengan kecepatan biologis yang tidak dapat diburu-buru.

Obat antibodi Regeneron diproduksi di dalam sel hamster yang direkayasa secara genetik.

Kekuarangan lain dari Regeneron adalah kerumitan penggunaan yakni obat harus digunakan melalui intravena.

Ini menimbulkan kekhawatiran mengenai apakah orang yang sangat butuh bisa menggunakan obat tersebut.

Baca juga: Mengenal Regeneron Antibody Cocktail, Obat Eksperimental untuk Donald Trump

Penggunaan Regeneron

FDA mengizinkan penggunaan pada orang dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas, dengan berat setidaknya 40 kilogram, serta yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19 karena usia atau kondisi tertentu.

Otorisasi darurat memugkinkan penggunaan obat di saat studi terus dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Hasil awal menunjukkan antibodi Regeneron bisa mengurangi risiko rawat inap atau kunjungan ke ruang gawat darurat.

Regeneron disiapkan dalam dosis awal untuk sekitar 300.000 pasien melalui program alokasi pemerintah federal.

Trump diberi sejumlah terapi selain Regeneron selama positif virus corona.

Baca juga: Positif Covid-19, Donald Trump Diberi Cocktail Antibodi Regeneron, Apa Itu?

Sebetulnya tidak diketahui dengan pasti obat mana yang menyembuhkan Trump, atau apakah sebetulnya sembuh dengan sendirinya.

Dengan izin FDA, Regeneron dapat mempercepat ketersediaan obat eksperimentalnya selama krisis kesehatan terjadi.

FDA umumnya memerlukan penyelidikan lebih lanjut dalam menentukan obat aman dan efektif yang dilakukan melalui berbagai penelitian besar yang dikontrol dengan ketat.

Akan tetapi, dengan izin penggunaan darurat, maka standar pengujian dapat diturunkan.

Otorisasi darurat berfungsi sebagai persetujuan pemakaian obat sementara, selama durasi pandemi Covid-19.

Guna mendapatkan persetujuan penuh, nantinya Regeneron harus menyerahkan penelitian tambahan untuk sepenuhnya menentukan keamanan dan manfaat obat bagi pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com