Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona Hampir Tersedia, Siapa yang Pertama Berhak Mendapatkan?

Kompas.com - 22/11/2020, 16:46 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Dua perusahaan farmasi pengembang vaksin virus corona Moderna dan Pfizer mengumumkan tingkat efektivitas vaksin mereka sekitar 95 persen.

Hasil ini menjadikan harapan baru untuk mengakhiri pandemi virus corona semakin kuat.

Selain mengenai tingkat efektivitas vaksin melindungi dari Covid-19, pembicaraan pun kini mulai bergeser pada siapa pihak pertama yang mendapat suntikan vaksin terlebih dulu?

Sebab vaksin yang tersedia pada fase awal ini jumlahnya terbatas, yaitu sekitar jutaan dosis. Sementara penduduk Bumi mencapai miliaran orang. 

Baca juga: Diklaim 94,5% Efektif, Vaksin Corona Moderna Akan Dihargai Mulai dari Rp 354 Ribu

Daftar prioritas

Kementerian kesehatan di seluruh dunia kini baru saja mulai membuat daftar prioritas para penerima vaksin. Langkah ini disebut lebih sulit dari yang dibayangkan.

Setiap negara perlu menentukan bagaimana menyeimbangkan antara menyelamatkan nyawa orang yang rentan atau menghentikan penyebaran virus di antara para pekerja di sektor penting.

Melansir Washington Post, Sabtu (21/11/2020), data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa ada satu pasien yang meninggal akibat virus corona setiap 17 detik di Eropa.

Di Perancis, badan penasihat ilimah telah menandai orang-orang berdasarkan usia dan pekerjaan yang membuat mereka rentan sebagai prioritas tinggi.

Pejabat mungkin harus memilih antara pengemudi taksi berusia 26 tahun yang berbagi ruang terbatas dengan penumpangnya sepanjang hari atau investor berusia 69 tahun yang bekerja jarak jauh, tetapi memiliki usia yang rentan.

Baca juga: BPOM AS Pertimbangkan Penggunaan Darurat Vaksin Corona Pfizer Bulan Depan

Berpotensi terinfeksi

Beberapa negara menargetkan kelompok dengan potensi terbesar untuk menyebarkan virus sebagai pihak pertama penerima vaksin.

Sejumlah negara lain juga setuju bahwa prioritas pertama adalah pekerja medis garis depan, selain petugas ambulans.

Namun, kategori petugas kesehatan ini pun dilematis. Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, misalnya, mempekerjakan 1,4 juta orang dan tidak semuanya berinteraksi dengan pasien.

Antrean selanjutnya, menurut sejumlah gugus tugas, haruslah orang-orang dengan usia lanjut yang memiliki risiko terbesar komplikasi akibat Covid-19 dan berujung kematian.

Di Jepang, pemerintah bertujuan untuk mendistribusikan vaksin sesuai dengan risiko medis dengan para lansia berada di garis depan.

Di Eropa, petugas kesehatan tampaknya cenderung untuk memberikan vaksin bagi penghuni dan pengasuh di panti jompo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com